Tanpa Hutan, Kita Akan Jauh Lebih Miskin


Presiden SBY saat menyampaikan pidato kunci Konferensi Hutan Indonesia, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (27/9) pagi. (foto: haryanto/presidensby.info)

Jakarta: Keberadaan hutan amat penting. Jika tidak ada hutan, kita semua akan bernapas di udara tercemar dan hidup di dunia yang jauh lebih panas. Hutan menyimpan keanekaragaman hayati dan keajaiban dunia hewan seperti harimau Sumatera, badak dan orangutan yang akan punah dari dulu jika tidak ada hutan

"Yang paling penting, jika bukan karena manfaat yang hutan berikan, maka cara hidup kita, rakyat kita, perekonomian kita, lingkungan kita, dan masyarakat kita akan jauh lebih miskin," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika menyampaikan pidato kunci pada Konferensi Hutan Indonesia, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (27/9) pagi. Konferensi bertemakan 'Alternatif Masa Depan untuk Memenuhi Tuntutan Makanan, Serat, Bahan Bakar, dan Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan di Negara Berkembang (REDD+)'.

Presiden SBY mengingatkan, enam bulan lalu, di tempat yang sama, Presiden berbicara di hadapan Konferensi Bisnis Lingkungan atau konferensi B4E. Presiden mengajak dunia bisnis berpikir inovatif untuk menciptakan keseimbangan antara memperoleh manfaat ekonomi dan memastikan pelestarian dan keberlanjutan lingkungan global. "Tujuan dari pertemuan hari ini adalah untuk membangun diskusi yang diselenggarakan April lalu dan menegaskan kembali peran perintis Indonesia dalam memanfaatkan hutan untuk mengatasi perubahan iklim," ujar SBY.

"Inti pesan saya hari ini adalah bahwa keberhasilan kita dalam mengelola hutan akan menentukan masa depan kita dan kesempatan yang akan tersedia untukanak-anak kita," SBY menegaskan.

Kepala Negara menyadari saat ini hutan terus menghadapi tantangan besar. Dunia menghadapi tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan. Pemanasan global semakin mengancam kehidupan dan bahkan kelangsungan hidup. Selain itu, dunia menghadapi krisis keuangan global yang membuat negara akan kehilangan kekuatan komitmen dalam hal lingkungan.

"Sebagai negara berkembang, Indonesia memprioritaskan promosi pertumbuhan dan pemberantasan kemiskinan. Tapi Indonesia tidak akan mencapai tujuan ini dengan mengorbankan hutan. Kita harus mencapai pengembangan dan pengelolaan hutan secara bersamaan," Kepala Negara menjelaskan.

Dalam kesempatan ini, Presiden SBY mengajak untuk mengubah cara memperlakukan hutan, yakni melestarikannya sambil mempercepat pertumbuhan ekonomi kita. "Kita harus mengintensifkan upaya untuk mengurangi emisi dari penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan, dan eksploitasi hutan," SBY menegaskan.

"Saya tidak ingin di masa yang akan datang, menjelaskan kepada cucu saya, Almira, bahwa kami tidak bisa menyelamatkan hutan dan orang-orang yang tergantung pada hal itu. Saya tidak ingin menceritakan berita sedih bahwa harimau, badak, dan orangutan lenyap seperti dinosaurus," Presiden mengingatkan.

SBY yakin semua yang berada dalam konferensi ini ingin hutan tetap dapat memberikan manfaat ekonomi sambil membantu menstabilkan iklim planet bumi. "Saya juga yakin bahwa anda menginginkan hutan menjadi warisan yang berharga untuk anak-anak kita," SBY menandaskan. (dit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar