Hutan Indonesia adalah Rumah Bagi Banyak Spesies Dunia

Jakarta: Hutan tropis Indonesia adalah yang terbesar ketiga di dunia, dan menjadi pusat untuk lingkungan ekonomi masyarakat. Hutan Indonesia juga menjadi tuan rumah bagi sekitar 12 persen mamalia dunia, 16 persen reptil dan amfibi, serta 17 persen dari semua spesies burung. Lebih dari 10 ribu spesies pohon telah tercatat di pulau-pulau Indonesia.

"Setiap tahun baru banyak spesies yang ditemukan di Indonesia. Ini karunia biologis yang terkait dengan kekayaan dan keragaman hutan di Indonesia yang kaya," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Konferensi Hutan Indonesia, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (27/9) pagi. Konferensi bertemakan 'Alternatif Masa Depan untuk Memenuhi Tuntutan Makanan, Serat, Bahan Bakar, dan Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan di Negara Berkembang (REDD+)'.

Sebagai pemilik hutan tropis terbesar ketiga, Indonesia memandang dirinya sendiri sebagai penjaga harta karun tersebut. "Saya ingin tetap mempertahankannya. Jadi kita berkumpul di sini untuk menangani secara kolektif dengan tantangan-tantanganuntuk hutan kita," ujar Presiden SBY.

Mempertahankan hutan juga penting bagi Indonesia karena berkaitkan dengan ketahanan pangan. Saat ini, 238 juta penduduk Indonesia berada di bawah tekanan kenaikan harga komoditas. Pemerintah Indonesia sedang mengejar program untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan hutan, khususnya melalui budidaya lahan kritis dan menganggur. Kelestarian hutan sangat penting untuk sebuah hasil panen padi melimpah.

Kedua, di bidang ketahanan energi, hutan adalah rumah bagi sumber potensi energi, seperti mikro hidro, geotermal, dan bioenergi. "Kami akan meningkatkan porsi sumber energi alternatif dalam energy mix. Ekosistem hutan menawarkan keuntungan kompetitif dengan membuat kemungkinan penggantian bahan bakar konvensional dengan sumber energi terbarukan," Presiden SBY menjelaskan.

Ketiga, Indonesia adalah pemasok utama serat, pertumbuhan cepat dari banyak jenis pohon, didukung oleh iklim tropis yang menguntungkan. Juga meningkatkan nilai ekonomi hutan.

Keempat, hutan membuat lahan lebih tahan terhadap tanah longsor yang mengancam banyak komunitas. "Hutan sangat penting untuk upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, dampak yang sekarang sedang dirasakan seluruh kepulauan dan seluruh dunia," kata SBY.

Indonesia juga memiliki hutan bakau terbesar di dunia yang dapat melindungi masyarakat pesisir dari kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh badai dan tsunami. Selain itu, hutan bakau berfungsi sebagai pembibitan untuk banyak spesies ikan, bagi kepentingan komersial maupun ketahanan pangan.

Terakhir, melalui upaya untuk mengurangi emisi karbondioksida, Indonesia bisa membuat dampak positif yang signifikan pada situasi iklim. Hutan rawa gambut terbesar di dunia yang ada di Indonesia telah mengalami degradasi, sehingga kemampuan mengurangi emisi CO2 juga berkurang. "Oleh karena itu restorasi penting," Kepala Negara menegaskan.

"Jelas bahwa hutan Indonesia memiliki nilai yang sangat besar yang menawarkan banyak peluang dan manfaat. Karena itu kita perlu meningkatkan kemitraan dengan semua pemangku kepentingan untuk mengelola secara berkelanjutan sumber daya hutan," Presiden menandaskan. (dit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar