Gerakan Pramuka Pilar Penting Pendidikan

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran penting Gerakan Pramuka. Pada masa awal kebangkitan nasional, sampai era pergerakan nasional tahun 1920-an, para anggota Pramuka ikut serta dalam membangkitkan semangat kebangsaan, dan berperan aktif dalam menggalang semangat persatuan.
Hal ini ditegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam sambutannya memperingati Hari Pramuka ke-50, yang berlangsung Minggu (14/8), di Lapangan Gajah Mada, Cibubur, Jakarta Timur.Lebih lanjut Presiden mengatakan, di era mengisi kemerdekaan dengan berbagai aktifitas pembangunan, Gerakan Pramuka mengambil peranan besar sebagai wadah pendidikan karakter, untuk menyemai tunas-tunas muda menjadi pemimpin bangsa masa depan. "Gerakan Pramuka selalu relevan dengan perkembangan zaman. Gerakan Pramuka dengan banyak aktifitas positif di dalamnya, memiliki peran konstruktif dalam mencetak generasi muda yang berkarakter kuat,'' kata Presiden.Mengingat pentingnya Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang mampu mencetak generasi muda yang memiliki karakter, jati diri, daya saing dan ahklak mulia, maka pemerintah terus mendorong agar Gerakan Pramuka melakukan revitalisasi. Persoalan ini menjadi penting, mengingat revitalisasi Gerakan Pramuka diarahkan untuk mencetak para anggotanya menjadi generasi yang memiliki kepribadian dan luhur budi pekertinya. "Generasi Pramuka adalah generasi yang cerdas dan trampil. Generasi muda yang rukun dan kompak bersatu dengan semua warga bangsa,'' jelas Susilo Bambang Yudhoyono.Pilar PendidikanDalam peringatan tahun emas Gerakan Pramuka, lanjut Presiden, revitalisasi telah mengalami kemajuan yang cukup berarti. Gerakan Pramuka telah dijadikan salah satu pilar penting dalam sistem pendidikan nasional. "Gerakan Pramuka saat ini makin diperhitungkan sebagai sarana pembelajaran, serta untuk mempersiapkan para pemimpin masa depan yang memiliki watak, kepribadian dan akhlak yang mulia," tandas Presiden.Presiden juga mengingatkan, agar organisasi dan manajemen Kepramukaan semakin diperkuat. Ke depan, peranan gugus depan (Gudep) dalam Organisasi Kepramukaan harus semakin aktif sebagai wadah dan pusat pelatihan bagi anggota. "Ciptakan terobosan dan inovasi untuk menghadirkan aktivitas pendidikan kepramukaan yang lebih berbobot dan berkualitas,'' imbuh Susilo Bambang Yudhoyono. [adv]

Pramuka Tergerus Zaman


“Salam pramuka!” begitu khas seruan yang biasa diucapkan anggota pramuka saat akan menyapa dan bertatap muka ataupun mengawali sambutan. Sayang, salam khas itu kini sayup terdengar. Remaja kini lebih menikmati serbuan hiburan bahkan permainan modern.
“Hari gini pramuka,” demikian komentar seorang siswa SMP ketika ditanya SHperihal pramuka. Ia ditemui di bilangan Pasarbaru, Jakarta Pusat, Kamis (11/8) siang.
Siswa yang mengaku bernama Wawan itu mengatakan bahwa di sekolah memang ada kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Namun, dia tidak ikut karena kini banyak kegiatan untuk mengisi waktu yang menarik seperti futsal, nimbrung “biker” dengan rekan-rekan sekolahnya, main PlayStation (PS) atau ngendon di warung internet hingga larut malam.
Kalau toh ada kewajiban menggunakan seragam pramuka, menurut siswa kelas VIII sebuah SMP Negeri di bilangan Kemayoran, hal itu semata-mata karena pihak sekolah mengancam memberi sanksi jika tidak mengenakannya. Akhirnya, ia pun mengenakan pakaian seragam pramuka setiap Rabu.
Lain lagi Saskia. Siswa kelas delapan SMP Negeri 86 di bilangan Fatmawati, Jakarta Selatan ini mengaku ikut kegiatan pramuka karena bertemu dengan banyak teman. Pertemanan itu terus berlanjut dalam Facebook.
”Saya senang bergaul dengan banyak teman, dan pramuka memberikan peluang itu,” tuturnya. Hingga kini dia masih mengikuti kegiatan pramuka setiap Sabtu siang.
Pramuka tidak dilirik lagi terlihat ketika SH menyambangi gedung Gerakan Pramuka Kwartir Nasional (Kwarnas) di Gambir, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (11/8).
Semasa Presiden Soeharto, gedung berbentuk tunas kelapa itu ramai dikunjungi remaja yang membeli atribut pramuka, seperti tanda tutup kepala, kacu, cincin kacu, seragam pramuka, kaus kaki hitam pramuka, hingga papan nama. Namun, kini pemandangan itu tinggal kenangan.
“Dulu setiap Senin hingga Kamis hampir tidak ada waktu untuk makan siang karena melayani orang membeli atribut pramuka,” tutur Parmono, pegawai kedai Kwarnas Nasional.
Parmono yang sudah bekerja sejak 1986 mengaku tidak tahu mengapa sepi pengunjung, terutama dari kalangan anak-anak dan remaja. Kondisi serupa juga diamini rekan-rekan Parmono lainnya. ”Suasana sekarang beda jauh dengan dulu. Sangat beda,” timpal seorang karyawan lain yang tidak bersedia ditulis namanya.
Dia menambahkan, karena kesulitan dana operasional Gedung Kwarnas, kini dua lantai gedung itu disewakan pada pihak Pertamina. Berdasarkan pengamatan SH, kini di aula gedung bawah itu tidak terpampang lambang tunas pramuka, tapi telah berubah jadi logo Pertamina.
Kini Gerakan Pramuka tidak laku di kalangan remaja. Padahal, Gerakan Pramuka yang secara resmi diperkenalkan pada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 itu mampu membentuk kecintaan terhadap tanah air, serta dapat membentuk karakter luhur.
Serbuan Permainan Modern
Andalan Nasional Gerakan Pramuka, Berthold Sinaulan, kepada SH, mengakui bahwa saat ini muncul kesan pramuka kurang diminati anak-anak remaja. Ini karena serbuan alat-alat permainan modern.
Oleh karena itu, Gerakan Pramuka sejak 2006 direvitalisasi, di antaranya dengan memperbanyak alternatif kegiatan bagi kawula muda, sehingga mereka dapat memilih kegiatan pramuka yang sesuai dengan keinginan masing-masing.
Dalam upaya revitalisasi itu, Gerakan Pramuka juga memperkuat pendidikan budi pekerti dan kemandirian. “Kita berusaha agar anak-anak benar-benar merdeka dan bisa mengungkapkan idenya tapi dengan cara yang santun atau berbudi pekerti,” ujarnya.
Ia menyayangkan generasi muda sekarang yang cenderung mencontoh tingkah laku orang dewasa yang tidak santun. Seperti yang terkadang ditayangkan di televisi, di mana pada acara debat publik ada tokoh yang berbicara tidak santun. ”Anak muda bisa bilang, ‘Lho itu dia yang tokoh saja tidak ada sopan santunnya kok‘,” katanya.
Nilai-nilai budi pekerti itu juga disisipkan dalam acara-acara permainan pramuka. Ini agar melalui permainan mereka bisa belajar dengan cara yang menyenangkan.
Kepala Biro Abdimas dan Humas Kwarnas Gerakan Pramuka Nasional, Septembriyanti, kepada SH, Kamis (11/8) siang, mengatakan, kehadiran Gerakan Pramuka sangat penting dalam membentuk karakter anak bangsa.
Bahkan Pramuka Indonesia mendapat perhatian dunia, termasuk dalam Jambore Dunia yang berlangsung di Bumi Perkemahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia sejak 27 Juli-8 Agustus 2011.
Hanya saja, lanjutnya, yang jadi persoalan dan harus menjadi perhatian adalah cara pelaksanaan di lapangan, di daerah-daerah dan di sekolah-sekolah.
Pihaknya membuat program-program yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Ada yang namanya jambore internet, jambore on the air, maupun yang berkaitan dengan global warming. Banyak hal yang disesuaikan dengan kebutuhan zaman.
“Masalahnya sekarang banyak kegiatan dan pilihan sehingga setiap orang atau setiap sekolah tentu memilih yang sesuai keinginannya. Apalagi jika tidak mendapat dukungan dari pemimpin atau kepala sekolah,” ungkapnya.
Meski sekarang sudah ada Undang-Undang No 2 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, semua itu sangat tergantung pelaksanaan di lapangan.
Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Jalal, mengatakan, Kementerian Pendidikan Nasional mengharapkan sekolah-sekolah mengaktifkan kembali kegiatan pramuka. Ini karena pramuka adalah bagian dari pendidikan karakter yang akan membentuk watak jujur, cinta tanah air, pengorbanan, empati, dan cinta pada alam.
“Saya harap sekolah menghidupkan lagi Gerakan Pramuka, tapi kita tidak bisa memaksa. Karena ini sifatnya kesadaran, atas dasar guru dan sekolah. Tugas kita (pemerintah-red) merangsang, dan meningkatkan fasilitas yang mendorong kegiatan pramuka,” katanya.
Dikemukakan, pemerintah memberikan anggaran yang memadai untuk pengembangan pramuka, termasuk dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Kementerian Pendidikan Nasional menyediakan anggaran Rp 10 miliar yang dialokasikan untuk dana pelatihan.
Bahkan, mulai tahun depan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagian juga dialokasikan untuk pramuka di sekolah.
Masih Penting
Sejumlah anggota DPR menganggap keberadaan pramuka masih sangat penting untuk membangun karakter dan nilai kebangsaan di kalangan generasi muda. Jika selama ini terkesan tidak diminati remaja, kini saatnya Gerakan Pramuka perlu direvitalisasi.
Hal itu dikatakan anggota Komisi X DPR Dedy Gumelar dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hetifah Sjaifudian dari Fraksi Partai Golkar (PG), dan M Hanif Dhakiri dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Dedy yang dihubungi SH secara terpisah, Jumat (12/8), mengatakan, Gerakan Pramuka saat ini kian luntur atau tidak diminati kalangan generasi muda. Hal itu terjadi karena Gerakan Pramuka saat ini tidak mampu menarik perhatian generasi muda.
Oleh karena itu, Dedy mengatakan, harus ada perubahan Gerakan Pramuka. Pramuka harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, tanpa mengurangi substansinya.
Hetifah mengatakan, pramuka harus dan bisa diarahkan jadi salah satu gerakan kepanduan untuk membangun karakter dan nilai kebangsaan. Parlemen, kata Hetifah, mendukung revitalisasi Gerakan Pramuka, tidak hanya melalui Undang-Undang (UU) Gerakan Pramuka yang lahir pada 2010, tetapi juga alokasi anggaran.
Hetifah mencontohkan, dari 26 program yang ada di APBNP Tahun 2011, 25 program terkait dengan Gerakan Pramuka. Ia mengatakan, saat ini pramuka hanya bersifat pilihan. Hal itu yang menyebabkan partisipasi siswa atau sekolah rendah atau tidak semasif Gerakan Pramuka dulu.
Oleh karena itu, dia mengatakan, perlu dipikirkan kembali mewajibkan pendidikan Pancasila atau Gerakan Pramuka dimasukkan lagi ke dalam kurikulum dan kegiatan di sekolah bila memang menginginkan pramuka jadi instrumen utama bagi pendidikan karakter dan kebangsaan. (Penulis : Andreas Piatu/Wahyu Dramastuti/Ruhut Ambarita/Naomi Siagian   )
Sumber: www.sinarharapan.co.id


SBY: Pramuka Harus Punya Daya Saing yang Tangguh


Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi pembina upacara pada peringatan Hari Pramuka ke-50 rahun yang dilangsungkan hari ini, Minggu (14/8/2011), di lapangan Gajah Mada, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur.
SBY berharap, tema besar peringatan Hari Pramuka ke-50, yaitu “Satu Pramuka untuk Satu Indonesia, Jayalah Indonesia,” dan dengan sub tema “Pramuka Penyelamat Generasi Muda” dengan motto “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan”, dapat dijadikan momentum untuk menumbuhkan karakter yang kuat dan berakhlak mulia pada seluruh generasi muda.
“Semoga peringatan setengah abad gerakan Pramuka ini dapat menjadi momentum untuk menumbuhkan bakat dan peran dalam membangun tunas muda yang berahklak mulia, kuat dan mempunyai daya saing yang tangguh,” kata SBY, yang juga tercatat sebagai anggota Pramuka Utama ini.
Dalam pidatonya, SBY menyampaikan gerakan Pramuka lahir sebagai satu-satunya organisasi yang mengedepankan budi pekerti mulia, semangat pratriotik dan bela negara. Ia menambahkan, sejarah telah mencatat dalam tinta emas, akan peran penting Pramuka sejak zaman kolonial hingga saat ini.
Dalam era pembangunan, sambungnya, gerakan Pramuka selalu mengambil tema besar untuk membangun pendidikan karakter. Menurutnya, Pramuka selalu relevan dengan perkembangan jaman dan memeiliki peran konstruksi untuk mencetak generasi muda yang berahklak mulia, kuat dan mempunyai daya saing yang tangguh.
“Kenapa pendidikan karakter sangat penting? Negara kita yang luas didirikan dengan pengorbanan besar para pendahulu kita. Hanya karakter yang mampu mengikat keragaman ini dengan rasa, paham dan semangat kebangsaan,” ujarnya.
Ia menambahkan, bangsa Indonesia dapat tegak berdiri karena memiliki karakter pejuang dan tidak kenal kata menyerah. Baik itu ketika melawan penjajah, melawan kemiskinan, bangkit dari bencana alam dan lain sebagainya.
“Meskipun selalu ada tantangan, kita selalu teguh bersatu,” katanya.
Ia juga mengingatkan, sesungguhnya Indonesia adalah bangsa yang berbudi luhur, ramah, toleran dan penuh tenggang rasa dalam hubungan bernegara. “Itulah karakter tinggi yang harus kita gelorakan, kita jaga dan tidak boleh berubah serta mengalami erosi,” tandasnya.
Untuk itu, sambungnya, Presiden mengatakan, dirinya mendorong agar Pramuka melakukan revitalisasi. Melalui revitalisasi, diharapkan dapat meningkatkan fungsi dan eksistensi untuk mencetak para anggotanya agar lebih berkualitas. Menurutnya, banyak dukungan dan sumbangan dari pemerintah untuk mendorong revitalisasi Pramuka tersebut.
“Mari kita manfaatkan organisasi dan manajemen Pramuka. Ciptakan terobosan dan variasi untuk menciptakan program dan kedepankan materi semangat bela negara,” pungkasnya. (Sumber Berita :http://wartakota.co.id)


Presiden SBY: Sejak UU 12/2010 Dilahirkan, Revitalisasi Pramuka Berjalan Bagus


Presiden SBY sebagai Pembina Upacara menyampaikan sambutan pada upacara Peringatan 50 Tahun Gerakan Pramuka, di Lapangan Gajahmada, Kompleks Pusdiklatnas, Cibubur, hari Minggu (14/8) sore.(foto: bagus/kemenpora.go.id)

Jakarta: Peringatan 50 Tahun Gerakan Pramuka tahun ini harus jadi momentum kebangkitan dan  revitalisasi Gerakan Pramuka di Indonesia, kata  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan sambutan sebagai Pembina Upacara di Lapangan Gajahmada, Kompleks Pusdiklatnas, Cibubur, Jakarta Timur, hari Minggu (14/8) sore. Presiden menegaskan, peran pramuka di era globalisasi ini sangat penting. 
"Pramuka adalah salah satu kegiatan yang bisa membentuk dan membangun karakter pemuda-pemuda bangsa. Sejarah selalu mencatat bahwa Gerakan Pramuka menjadi penting dari zaman penjajahan hingga sekarang. Oleh karena itu, pemerintah akan terus mendorong pramuka untuk terus melakukan revitalisasi Gerakan Pramuka secara menyeluruh, kata Presiden. 
"Saya melihat sejak UU Gerakan Pramuka No 12 tahun 2010 dilahirkan, gerakan revitalisasi pramuka sudah berjalan dengan baik dan bagus. Saya minta ini terus dikembangkan dengan baik, agar Gerakan Pramuka bisa menjadi organisasi yang menarik bagi seluruh elemen masyarakat. Pramuka harus selalu diperhitungkan sebagai sarana pembelajaran. Selamat buat Kwartir Nasional yang sukses melakukan revitalisasi pramuka. Semoga pramuka bisa terus berjaya sebagai pembentukan karakter untuk mencetak tunas-tunas bangsa," kata SBY. 
Menurut  Menpora Andi Mallarangeng, Pramuka saat ini bersama-sama berkembang mengawal bangsa Indonesia. Sudah banyak hal yang dilakukan Pramuka selama 50 tahun, dan pada 5 tahun terakhir, dalam kontek revitalisasi pramuka. Tapi masih banyak hal lagi yang perlu kita lakukan untuk perkembangan pramuka ke depan. 
"Saya harap pramuka untuk terus mengikuti perkembangan zaman agar bisa menjadi pilihan utama bagi generasi muda kita," kata Menpora yang didampingi Staf Ahli Bidang Revitalisasi Pramuka, Amran Razak dan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Zubakhrum Tjenreng. (amr)


Presiden dan Wapres Hadiri Peringatan 50 Tahun Pramuka


Upacara Peringatan 50 Tahun Gerakan Pramuka, di Lapangan Gajahmada, Kompleks Pusdiklatnas, Cibubur, hari Minggu (14/8) sore dihadiri Presiden SBY, Ibu Negara, Wapres dan Menpora. (foto: bagus/kemenpora.go.id)

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Boediono, Menpora Andi Mallarangeng, Ibu Vitri Mallarangeng dan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Azrul Azwar, hari Minggu (14/8) sore menghadiri upacara Peringatan 50 Tahun Gerakan Pramuka, di Lapangan Gajahmada, Kompleks Pusdiklatnas, Cibubur, Jakarta Timur. Hadir pula Menko Kesra Agung Laksono dan Mendiknas M.Nuh.
Presiden SBY bertindak  sebagai Pembina Upacara dalam peringatan yang mengambil tema Satu Pramuka untuk Satu Indonesia, Jayalah Indonesia ini . "Dengan tema ini diharapkan Gerakan Pramuka dapat memperkuat dan memantapkan sebagai satu-satunya mitra pemerintah yang tangguh dalam mendidik dan membentuk karakter kaum muda melalui pendidikan kepramukaan untuk Indonesia yang lebih baik pada masa depan," kata Ketua Kwarnas, Azrul Azwardalam laporannya. 
Penghargaan diberikan kepada beberapa orang, antara lain Kapolri Jendral Polisi Trimur Pradopo, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Lampung Sjachroedin, Chairman World Scout Committe, Simon Rhee Hamg Bock,  yang menerima penghargaan pramuka berupa Lencana Melati. Sedangkan penghargaan Darma Bhakti diberikan kepada Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Wagub Jatim Saifullah Yusuf dan Wagub Jabar, Dede Yusuf. 
Kwartir Gerakan Pramuka Nasional pada tahun ini juga menganugerahkan tanda penghargaan Lencana Melati kepada 237 anggota dewasa baik di dalam ataupun di luar gerakan pramuka seluruh Indonesia, yang dinilai berjasa dengan menyumbangkan tenaga dan pikiran, serta memperhatikan prestasi kerja yang dapat membanggakan dan bermanfaat bagi gerakan pramuka. Sementara untuk Lencana Teladan diberikan kepada 36 orang  anggota pramuka dan Lencana Dharma Bakti kepada 632 anggota  pramuka.(amr)


Keenan Nasution akan Ciptakan Lagu-lagu Pramuka


Menpora Andi Mallarangeng hari Selasa (9/8) sore di ruang kerjanya menerima Ketua Dewan Pimpinan Pusat LDII Prasetyo Sunaryo, yang datang bersama musisi Keenan Nasution. (foto: bagus/kemenpora.go.id)

Jakarta: Hari Selasa (9/8) sore, Menpora Andi Mallarangeng di ruang kerjanya menerima Ketua Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Prasetyo Sunaryo bersama pengurusnya, dan seorang musisi  Keenan Nasution. Kedatangan Kehadiran mereka untuk silaturhmi, selain memaparkan beberapa kegiatan Satuan Kordinasi (SAKO) Pramuka dan memperdengarkan lagu ciptaan Keenan Nasution yang rencananya akan dijadikan Mars Pramuka.


Dalam pertemuan tersebut, Menpora sempat mendengarkan lagu ciptaan Keenan Nasution yang berjudul Pramuka Indonesia. Setelah mendengarkan lagu tersebut dua kali, Andi menyambut baik dan mengapresiasi lagu tersebut, bahkan dia minta kepada Keenan agar bisa membuat satu album yang isinya lagu-lagu tentang Pramuka. "Bagus-bagus lagunya, kalau bisa Bung Keenan  membuat satu album sekalian yang isinya lagu-lagu tentang Pramuka. Ternyata selama ini kita hanya memiliki Hymne Pramuka, tapi tidak memiliki Mars Pramuka," kata Andi. Diharap setelah lagu-lagu Pramuka nanti jadi  bisa secepatnya disosialisasikan kepada Kwarnas, Kwarcab atau anggota SAKO lainya. Selama di Swedia lalu, Menpora mengaku memang banyak perkembangan baru terhadap Pramuka, salah satunya lagu-lagunya yang sebagian besar bernada pop. "Saya ketika mengikuti Jambore Pramuka Dunia di Swedia lalu melihat anyak anggota Pramuka kita yang menyanyikan lagu pop yang isinya tentang Pramuka. Kita akan dukung lagu tersebut," tambah Menpora. Keenan Nasution sendiri juga merasa bangga kalau lagu ciptaanya akan bisa bermanfaat untuk Pramuka. "Lagu itu sebenarnya saya ciptakan satu tahun lalu, karena berbagai kendala akhirnya tidak pernah lagi saya seriusi. Tapi karena ada teman yang mendengarkan lagu itu dan mengatakn bisa dijadikan Mars Pramuka, maka saya tertarik kembali untuk mengaransemen lagu dan liriknya. Dan saya terima kasih sekali jika Pak Meneteri memberikan kepercayaan kepada saya untuk bisa menciptakan lagu-lagu buat pramuka," kata Keenan. Sementara Prasetyo Sunaryo memaparkan beberapa agenda dan rencana LDII seperti masalah kewirausahaan pemuda di desa-desa dan Blue Go Green yang akan diadakan di Sulawesi Selatan. Ikut mendampingi Menpora yakni, Staf Ahli Bidang Revitalisasi Gerakan Pramuka, Amran Razak. (amr)   



Buka Bersama Pramuka


Menpora Andi Mallarangeng menghadiri buka puasa bersama pengurus Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, Satuan Kerja (Saka) dan Satuan Kordinasi (Sako) Gerakan Pramuka di Gedung Kwarnas, Jakarta, Rabu (10/8) sore. (foto:tyo/kemenpora.go.id)

Jakarta: Rabu (10/8) sore, Menpora Andi Mallarangeng menghadiri acara silaturahmi dan buka puasa bersama pengurus Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, Satuan Kerja (Saka) dan Satuan Kordinasi (Sako) Gerakan Pramuka di Gedung Kwarnas, Jakarta. Sebelum azdan Maghrib berkumandang, Menpora menyampaikan sambutan singkat dengan mengatakan dirinya  bahagia dan bangga karena  bangga bisa hadir ditengah-tengah keluarga Kwarnas Paamuka.
"Bersyukurlah kita semua bisa berbuka jam 6 sore. Kalau di Swedia, kita buka jam 21.30. Tapi adik-adik Pramuka yang ikut di sana tidak pernah patah semangat. Oleh karena itu saya senang dan bangga bisa hadir di acara ini," kata Menpora. Andi juga mengajak kepada semua pihak untuk bersama-sama memajukan Gerakan Pramuka, ternmasuk staf yang ada di Kemenpora. Awal bulan, Menpora berangkat ke Swedia untuk mendampingi sekitar 200 anggota Pramuka yang mengikuti Jambore Pramuka se Dunia.
"Saya sengaja mengajak staf saya eselon I dan II untuk ikut acara ini sekaligus bersilaturahim dengan pengurus pramuka. Karena ini memang tugas Kemenpora memfasilitasi Gerakan Pramuka di Indonesia. Yang berada di depan adalah Kwarnas, dan kami akan mendukung penuh dari belakang. Oleh karena itu kita perlu menjalin komunikasi antara staf Kemenpora dan Pramuka," tambah Andi. 
Gerakan Pramuka yang saat ini diharapkan bisa menjadi pilihan utama bagi anak muda untuk bekiprah dan membangun karakter bangsa, diharapkan juga bisa mendapatkan dukungan dari kementerian lain. "Oleh karena itu saya juga berharap kementerian lain juga ikut mendukung Gerakan Pramuka ini," harapnya. 
Sementara Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Azrul Azwar mengatakan baru kali ini kegiatan buka puasa pramuka diperhatikan oleh menteri. Saya sangat terharu sekali, saya ucapkan terima kasih kepada Kak Andi. "Dukungan pada Gerakan Pramuka sangat besar sekali oleh Menpora, dukungan inilah yang akan membuat Pramuka bisa menjadi kegiatan bagi anak-anak muda baik di daerah pusat dan daerah. Semoga Pramuka terus berkembang ke depanya," kata Azrul. 
Dari Kemenpora juga ikut hadir Plh Sesmenpora Djoko Pekik, Staf Ahli Bidang Rivatalisasi Pramuka, Amran Razak, para Deputi Menteri antara lain  Zubakhrum Tjenreng, Alfitra Salamm, Lalu Wildan dan James Tangkudung, serta Staf Khusus, Faisal Abdullah, Staf Ahli, Tunas Dwidharto, Sakhyan Asmara dan beberapa staf dari Kemenpora lainya.(amr)



SAMBUTAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA PADA PERINGATAN HARI PRAMUKA KE- 50 14 AGUSTUS 2011



SAMBUTAN
KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
PADA
PERINGATAN HARI PRAMUKA KE- 50
14 AGUSTUS 2011


Yang terhormat,
Kakak-kakak Ketua Mabida dan Mabicab Gerakan Pramuka,
Kakak-kakak Ketua Kwarda, Kwarcab dan Kwarran Gerakan Pramuka,
Kakak-kakak Pelatih, Pembina, Pamong dan Instruktur Gerakan Pramuka,
Adik-adik Pramuka yang saya banggakan,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,

Salam Pramuka,

Marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul bersama pada hari ini dalam keadaan sehat walafiat untuk memperingati Hari Pramuka ke 50 atau Tahun Emas yang jatuh pada tanggal 14 Agustus 2011. Tema peringatan ulang tahun emas Gerakan Pramuka tahun 2011 ini adalah “Pramuka Penyelamat Generasi Muda”.

Selaku Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, perkenankanlah saya pada kesempatan yang berbahagia ini menyampaikan ucapan Selamat Hari Pramuka ke 50 kepada segenap keluarga besar anggota Gerakan Pramuka di manapun berada. Semoga peringatan Hari Pramuka ke 50 ini, dapat memacu kita untuk lebih memajukan Gerakan Pramuka.

Kakak-kakak dan adik-adik keluarga besar Gerakan Pramuka yang saya hormati,

Revitalisasi Gerakan Pramuka yang telah berjalan selama lima tahun, dengan tujuan utamanya adalah untuk memantapkan eksistensi Gerakan Pramuka serta untuk meningkatkan fungsi Gerakan Pramuka, dalam lima tahun ini memang telah memperlihatkan hasil yang cukup menggembirakan. Namun demikian, bersamaan dengan itu, harus diakui pula bahwa tantangan yang dihadapi oleh Gerakan Pramuka dan juga oleh kaum muda Indonesia, juga makin bertambah berat. Gerakan Pramuka, yang merupakan salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia, dituntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda.

Sesunggunyalah pada dewasa ini, Gerakan Pramuka serta generasi muda di Indonesia banyak menghadapi pelbagai masalah. Masalah dan ataupun tantangan yang dimaksud antara lain adalah masih tingginya angka putus sekolah, sulitnya mendapatkan pekerjaan, maraknya tindakan kriminalitas yang melibatkan generasi muda, rendahnya rasa hormat kaum muda kepada orang tua dan para guru, perubahan gaya hidup yang menjurus pada perilaku tidak sehat, meningkatnya perilaku merokok pada usia muda, makin tingginya konsumsi narkoba dan zat adiktif, serta makin meningkatnya pergaulan bebas yang berakibat pada terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi di kalangan generasi muda, tentu saja sangat memperihatikan kita semua.

Untuk kepentingan bangsa dan negara pada masa depan, pelbagai masalah dan atau tantangan yang dihadapi tersebut, tentu saja harus segera dapat ditanggulangi. Disinilah menjadi penting peranan Gerakan Pramuka. Sebagai lembaga pendidikan non formal yang tujuan utamanya adalah untuk membentuk karakter kaum muda, menanamkan semangat kebangsaan, serta meningkatkan keterampilan generasi muda, Gerakan Pramuka memang dapat berbuat banyak.

Sejarah memang telah mencatat besarnya peranan anggota dan organisasi Pramuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada masa-masa awal kebangkitan nasional, para anggota Pramuka (kepanduan) mempunyai peranan besar dalam membangkitkan semangat kebangsaan. Pada sekitar tahun 1920-an para anggota Pramuka (kepanduan) berperan besar dalam menggalang semangat persatuan. Untuk kemudian, pada masa-masa awal kemerdekaan, para anggota Pramuka (kepanduan) berperan besar dalam menggelorakan semangat bela negara.

Pada saat ini, di era pembangunan nasional, yang berhadapan dengan makin kompleknya pelbagai masalah dan ataupun tantangan, adalah harapan bersama kiranya Gerakan Pramuka dapat berkiprah dalam turut mensukseskan pembangunan nasional tersebut. Utamanya dalam turut mengatasi pelbagai masalah dan atau tantangan kaum muda. Pramuka dan Gerakan Pramuka harus dapat berperan sebagai penyelamat Generasi Muda.

Kakak-Kakak dan adik-adik Pramuka yang saya banggakan,

Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan yang berperan melengkapi pendidikan formal bagi generasi muda, sejak dicanangkannya revitalisasi pada tahun 2006 lalu, terus menerus membenahi diri. Pada saat ini dengan telah terbitnya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, tentu saja upaya pembenahan diri tersebut harus semakin ditingkatkan.

Hasil yang dicapai, sejauh ini, cukup menggembirakan. Minat kaum muda terhadap Gerakan Pramuka tampak makin meningkat. Bersamaan dengan itu pelbagai kegiatan kepramukaan telah semakin banyak dilaksanakan. Untuk tercapainya visi dan misi yang dimiliki, yakni mempersiapkan calon pemimpin bangsa yang memiliki watak, kepribadian dan akhlak mulia pada masa depan, pelbagai keberhasilan ini tentu saja harus dapat dipertahankan dan bahkan harus dapat lebih ditingkatkan pada masa depan.

Kakak-kakak dan adik-adik keluarga besar Gerakan Pramuka yang saya hormati,

Untuk terwujudnya visi dan misi Gerakan Pramuka, saya mengajak kepada semua pihak agar dapat secara terus-menerus dan bersama-sama mengibarkan panji-panji Gerakan Pramuka. Pada saat ini ditengah banyaknya kemelut yang dihadapi bangsa dan negara, tekad untuk terus mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa harus dapat ditingkatkan.

Untuk ini peranan Gerakan Pramuka adalah penting. Karena Gerakan Pramuka, sebagai satu lembaga pendidikan yang menghimpun pelbagai suku bangsa, agama dan kepercayaan, jelas merupakan suatu instrumen yang andal dalam mempersatukan bangsa dan negara. Sesungguhnyalah, salah satu peran utama yang diharapkan dari Gerakan Pramuka, adalah sebagai perekat bangsa.


Kakak-Kakak dan adik-adik Pramuka yang saya banggakan,

Pembentukan karakter yang tangguh bagi generasi muda merupakan hal yang amat penting dan bahkan menentukan nasib bangsa dan negara di masa depan. Kita juga telah sering mendengar perlunya generasi muda memiliki kepribadian yang kuat, bersemangat, ulet, pantang menyerah, disiplin, inovatif serta mampu bekerja keras. Namun pada kenyataannya, kondisi yang kita hadapi sekarang, karena pengaruh pelbagai faktor, terutama globalisasi, kemajuan teknologi informasi serta telekomunikasi, menunjukkan hal yang sebaliknya .

Pada saat ini, sadar atau tidak, nilai-nilai asing, langsung maupun tidak langsung, telah memberi banyak pengaruh negatif kepada generasi muda Indonesia. Pada saat ini, suka atau tidak, harus diakui, banyak generasi muda yang mulai kurang peduli terhadap masalah-masalah kebangsaan. Rasa cinta terhadap tanah air serta kesediaan untuk membela negara, tampak semakin rendah. Pada saat ini, suka atau tidak, harus diakui bahwa banyak generasi muda Indonesia yang telah tidak peduli lagi dengan sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa.

Untuk mengatasinya, sekali lagi sangat diperlukan keterlibatan aktif generasi muda dalam kegiatan kepramukaan. Karena sesungguhnyalah salah satu kewajiban setiap anggota Gerakan Pramuka, sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Bapak Pramuka Dunia, Baden Powell, disamping ditujukan terhadap Tuhan (duty to the God), terhadap sesama (duty to others) dan terhadap diri sendiri (duty to self), juga yang terpenting adalah terhadap tanah air, bangsa dan negara (duty to country)

Kakak-Kakak dan adik-adik Pramuka yang saya banggakan,

Setelah lima tahun revitalisasi Gerakan Pramuka dicanangkan, dan pada saat ini ditambah dengan telah terbitnya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, tampak kedudukan dan peranan Gerakan Pramuka makin bertambah kokoh. Tentu saja untuk terlaksanya pelbagai kegiatan yang dimilikinya, diperlukan dukungan yang kuat dari pelbagai pihak. Revitalisasi Gerakan Pramuka yang inti pokoknya adalah mengaktifkan kembali Gugusdepan diseluruh Indonesia, tidak akan terlaksana apabila tidak mendapat dukungan dari orang tua, masyarakat dan pemerintah.

Dalam kaitan ini adalah harapan bersama, kiranya para orang tua, melalui Komite Sekolah, dapat berperan aktif mendukung Gugusdepan Gerakan Pramuka berbasis sekolah. Selanjutnya adalah harapan besama pula kiranya, masyarakat, melalui Perangkat Desa dan jajarannya, dapat mendukung Gugusdepan Gerakan Pramuka berbasis komunitas. Untuk kemudian kedua Gugusdepan ini, kiranya mendapat dukungan yang penuh dari pemerintah, sebagaimana yang tercantum dalam UU No 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Pasal 36 ayat c UU No 12 tahun 2010 menyebutkan Pemerintah dan Pemerintah daerah bertugas membantu ketersediaan tenaga, dana dan fasilitas yang diperlukan untuk pendidikan kepramukaan

Kakak-Kakak dan adik-adik Pramuka yang saya banggakan,

Dalam kesempatan yang baik ini perkenankanlah saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu perkembangan Gerakan Pramuka. Ucapan terima kasih ini, terutama saya sampaikan kepada pemerintah dan masyarakat, yang selama ini telah banyak membantu Gerakan Pramuka. Ucapan terima kasih yang sama juga kami sampaikan kepada para orang tua, para guru, dan para relawan pramuka, yang selama ini tanpa mengenal lelah, selalu berada di depan, memajukan Gerakan Pramuka.

Akhirnya semoga yang kita lakukan bersama senantiasa diridhoi oleh Allah SWT.

Satu Pramuka untuk Satu Indonesia, Jayalah Indonesia
Terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Pramuka,


Jakarta, 14 Agustus 2011

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,




Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH


Kominfo Buka JOTA Nasional Ke-69 dan JOTI Nasional Ke- 27 Tahun 2011


Staf Ahli Kominfo Bidang Teknologi, Kak Hamarullah Ramli Membuka Secara Resmi JOTA Nasional Ke-69 dan JOTI Nasional Ke-27 di Pusdiklatnas-Cibubur

Kegiatan Jamboree On The Air (JOTA) Ke-69 dan Jamboree On The Internet (JOTI) Nasional Ke-27  Dan Partisipasi pada 7thAsia-Pasific Regional Air/Internet Jamboree dibuka oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika RI dalam hal ini diwakilkan oleh Staf Ahli Bidang Teknologi, Bapak Halamullah Ramli  tanggal 5 Agustus 2011 pukul 14.00 WIB di Ruang Aula, Pusdiklatnas-Cibubur. Kegiatan JOTA-JOTI diselenggaraakan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 5-7 Agustus 2011.
Pada saat acara pembukaan hadir Kak Joedyaningsih (Sekretaris Jenderal), Kak Irid F. Agoes ( Waka Bidang Internasional), Kak Ramli Sairin (Bendahara), Kak Dicky (Andalan Nasional Bidang Humas dan Informatika), Kak Zulkifli (Menpora),  perwakilan Orari, Staf Kwarnas, Perwakilan dari SAKA, Serta anggota Pramuka di sekitar Cibubur.
Jamboree on the air (JOTA) dan Jamboree on The Internet (JOTI) merupakan salah satu wadah yang tepat dalam rangka membekali anggota Gerakan Pramuka siap menghadapi perkembangan abad 21. Kegiatan ini diselenggarakan Dewan Kerja  Nasional Pramuka dalam rangka 50 Tahun Gerakan Pramuka dan 100 Tahun Kepanduan Indonesia. Adapun tema kegiatan JOTA-JOTI tahun 2011 yaitu: “50 Tahun Gerakan Pramuka: Menuju Generasi Cinta Damai (50th  Years of Gerakan Pramuka: Towards a Peaceful Generation)” .
Dalam sambutan pembukaan tersebut, Kominfo menyampaikan bahwa Diharapkan Kegiatan ini tidak hanya menjadi satu rutinitas belaka, namun diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada anggota Pramuka untuk mempererat hubungan keluarga dan melangkahkan kaki bersama-sama menuju perubahan yang lebih baik dengan membentuk cara berfikir yang berwawasan nasional dalam membangun Indonesia baru dan mengutamakan kepentingan kehidupan nasional, (Heru)
 Sumber: Humas Kwarnas.





Jambore Dunia Pramuka Berakhir


KRISTIANSTAD, KOMPAS.com - Jambore Dunia Pramuka Ke-22 yang berlangsung di Bumi Perkemhan Rinkaby, Kristianstad, Swedia, sekitar 12 hari, berakhir, Minggu (7/8/2011) dinihari waktu setempat. Pesta penutupan yang meriah di panggung utama mengakhiri kebersamaan anggota Pramuka muda dan dewasa dari seluruh dunia.

Sejak sabtu siang, tampak peserta mulai membongkar kemah dan mengemasi barang masing-masing. Suasana gembira telah menyelesaikan beraneka kegiatan begitu semarak. Namun, terselip pula rasa haru meninggalkan kenangan kebersamaan, baik di antara kontingen satu negara maupun negara lain

Selama pelaksanaan jambore, peserta muda dan dewasa hidup berdampingan dengan budaya dan gaya kepramukaan masing-masing. Tiap kontingen menampilkan seragam pramuka hingga lagu-lagiu pramuka dan kebangsaan yang berbeda.

Namun, persaudaraan sebagai sesama anggota Pramuka dunia begitu menonjol. Pasalnya, Jambore Pramuka Dunia memang dirancang untuk mempertemukan seluruh anggota Pramuka dari berbagai belahan dunia dalam suasana persahabatan dan persaudaraan.

Pada pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia di Swedia, Raja Swedia Carl XVI Gustaf mengunjungi lokasi perkemahan. Ratu Swedia Silvia juga ikut mendampingi.

Raja Swedia ini punya proyek perdamaian dunia lewat gerakan pramuka. Organisasi Penyampai pesan perdamaian atau messenger of peace berupaya menggalang banyak komitmen dari orang-orang di ebrabagi negara, termasuk anggota Pramuka dunia untuk menciptakan perdamaian dunia yang dimulai dengan kegiatan nyata di tempat masing-masing.

Jambore Pramuka Dunia dilaksanakan setiap empat tahun sekali. Pada tahun 2015, Jepang menjadi tuan rumah.

Selama pameran, Jepang telah mempromosikan kegiatan yang bakal dilaksanakan selama Jambore ke-23 pada tahun 2015. Bahkan, peserta Jambore di Bumi Perkemahan Rinkaby diminta untuk menyampaikan harapan utnuk pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia mendatang.

"Jambore Dunia Pramuka ini akan selalu meninggalkan kesan yang mendalam bagi yang ikut. BAnyak nilai-nilai yang baik dan luar biasa yang akan berguna dalam kehidupan untuk pribadi maupun untuk bangsa negara dan dunia. Kami berharap, semakin banyak anak-anak Indonesia yang bisa menikmati secara langsung Jambore Pramuka Dunia nantinya," kata Brata T Hardjosubroto, Ketua Kontingen Pramuka Indonesia untuk Jambore Pramuka Dunia. (Ester Lince Napitupulu, wartawati KOMPAS melaporkan dari Kristianstad, Swedia)