Indonesia Telah Lama Memandang Penting Lingkungan


Presiden SBY, Helen Clark dari UNDP, dan Kepala BKPM Gita Wirjawan pada B4E Global Summit di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis (28/4) sore. (foto: abror/presidensby.info)

Jakarta: Indonesia telah mengadopsi cara pandang baru dalam menghadapi persoalan lingkungan yang perlu diketahui dunia. Strategi pembangunan yang dipilih pemerintah pun menunjukkan hal itu, yaknipro-job, pro-poor, pro-growth, dan pro-environment. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal ini dalam Konferensi ke-5 Global B4E (Business for Envireonment) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (28/4) sore.

"Kita harus mengedepankan pemikiran bahwa pada akhirnya kepentingan nasional dan kepentingan global kita saling terkait, kami di Indonesia sudah lama mengetahui itu," kata Presiden SBY dalamkeynote speech-nya.

Presiden menjelaskan, sikap peduli terhadap lingkungan ini tercermin dari kebijakan Indonesia dalam menjalankan pembangunan dan pemerintahan, yakni pro-poor, pro-job, pro-growth, dan pro-environment. "Walaupun kami adalah ekonomi yang tumbuh paling tinggi ke-3 di G-20, kami juga sadar akan pentingnya pertumbuhan berkeadilan (growth with equity), dan perkembangan yang inklusif dan berkesinambungan," SBY menambahkan.

Sebelumnya, Kepala BKPM Gita Wirjawan dalam sambutannya mengatakan, Indonesia sejak awal berkomitmen penuh dalam menangani isu-isu lingkungan hidup. "Bahkan dari sejak zaman sejarah, Indonesia telah mengenal profesi-profesi yang tugasnya adalah menjaga kelangsungan lingkungan hidup," ujar Gita.

B4E Summit sendiri bertujuan mendorong dialog antara para pelaku bisnis, pemerintah, dan LSM dan aksi korporasi dari perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan. Konferensi tahunan ini telah diselenggarakan lima kali dan mengambil tema 'Delivering Transformative Solutions for Our Planet'.

Hadir, antara lain, Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, Helen Clark dari UNDP yang baru saja bertemu SBY di Istana, Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar, Direktur Pelaksana Konservasi WWF Lassee Gustavsson, Direktur Program Pangan PBB Coco Ushiyama, CEO WWF Indonesia Efransyah. Tampak pula Ketua Umum Kadin Pusat Suryo Bambang Sulistio dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. (arc)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar