Gerakan Pramuka Menjembatani Masuknya Pengaruh Budaya Asing


KOTAJAMBI - Gubernur Jambi Drs.H.Hasan Basri Agus,MM selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi menegaskan bahwa Gerakan Pramuka mampu menjembatani masuknya pengaruh budaya asing di Negara Indonesia terutama di kalangan generasi muda.
Pernyataan ini disampaikannya saat menjadi Pembina Upacara pada puncak peringatan Hari Pramuka ke-50 di Provinsi Jambi, di lapangan kantor Gubernur Jambi, Kamis (29/9) .

Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Ir.Syahrasaddin, MSi, Unsur Muspida Provinsi Jambi, Bupati Tanjung Jabung Timur Zumi Zola,STP,MA, Bupati Merangin  Drs.H.Nalim, SH, MM, KaKwarda Gerakan Pramuka Provinsi Jambi A.M.Firdaus, MSi beserta Pengurus Majelis Pembimbing, dan Pengurus Gerakan Pramuka Provinsi Jambi, Para Ka.Kwarcab,Pengurus Kwarcab ( andalan ), ratusan peserta upacara yang terdiri dari Pramuka penegak, penggalang, pandega, serta undangan.

Gubernur Jambi selaku Ketua majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi menyatakan harapannya kepada gerakan Pramuka untuk dapat terus berkiprah di Bumi sepucuk Jambi Sembilan Lurah.

“Harapan saya Pramuka semakin jaya dan semakin berkiprah di bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah dalam rangka untuk menjembatani isu-isu masuknya pengaruh asing terhadap negeri kita ini, terutama terhadap anak-anak muda, anak-anak kita,” jelasnya.

Gubernur kembali menjelaskan bahwa Gerakan Pramuka memiliki banyak manfaat yang dapat dipetik oleh anggotanya, diantaranya adalah kemandirian. “Banyak manfaat yang dapat dimbil dengan menjadi anggota Pramuka diantaranya adalah melatih kemandirian, dimana anak-anak di dalam pramuka diajarkan untuk mengatur diri dan di dalam rumah, oleh sebab itu kita harapakan Kwarda Jambi ke depan mampu memposisikan dirinya di dunia Kepramukaan,” jelasnya.

Gubernur juga menyatakan rasa optimisnya bahwa gerakan Pramuka Jambi mampu melaksanakan even Perkemahan Putri Tingkat Nasional yang akan dilaksanakan pada November 2012.

“Pada bulan November 2012 Pramuka Jambi ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanan Perkemahan Putri Tingkat Nasional se-Indonesia, pada acara itu nanti saya harapkan dapat kita sukseskan pelaksanaannya sehingga semua pihak berusaha bekerja dengan maksimal untuk kita sukseskan bersama,” jelasnya.

Sedianya, peringatan Hari Pramuka ke -50 tahun ini, jatuh pada tanggal 14 agustus 2011. Tetapi berhubung pada tanggal tersebut bertepatan dengan pelaksanaan ibadah puasa 1432 H, maka pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 29 September 2011.

Upacara yang berjalan hikmat tersebut, dirangkaikan dengan pembacaan laporan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi, Pembacaan Sambutan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan penganugrahan Penghargaan Gerakan Pramuka berupa lencana Melati, Lencana Dharma Bhakti, Lencana Panca Warsa dan Tanda Kecakapan Garuda, kepada para Pengurus Majelis Pembimbing, Para Ka.Kwarcab,Pengurus Kwarcab ( andalan ), Para Pembina , pengurus Satuan karya dan jajaran Gerakan Pramuka lainnya.

Sebelumnya dalam laporannya KaKwarda Gerakan Pramuka Provinsi Jambi A.M.Firdaus, MSi menyatakan bahwa Kwartir Daerah Provinsi Jambi telah menggelar serangkaian acara yaitu kegiatan bakti masyarakat dalam bentuk operasi adipura, pawai Pramuka,lomba ketangkasan pramuka, ziarah ke taman makam pahlawan, penghijauan, lomba pioneering, lomba baris-berbaris.

Sementara itu dalam sambutan tertulis Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Prof.Dr.dr.H.Azrul Azwar,MPH menyatakan bahwa Revitalisasi Gerakan Pramuka yang telah berjalan selama lima tahun, dengan tujuan utamanya adalah untuk memantapkan eksistensi Gerakan Pramuka serta untuk meningkatkan fungsi Gerakan Pramuka, dalam lima tahun ini memang telah memperlihatkan hasil yang cukup menggembirakan.

“Namun demikian, bersamaan dengan itu, harus diakui pula bahwa tantangan yang dihadapi oleh Gerakan Pramuka dan juga oleh kaum muda Indonesia, juga makin bertambah berat. Gerakan Pramuka, yang merupakan salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia, dituntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda,” ungkap Ka Kwarnas.

Dilanjutkannya bahwa Gerakan Pramuka serta generasi muda di Indonesia banyak menghadapi pelbagai masalah. Masalah dan ataupun tantangan yang dimaksud antara lain adalah masih tingginya angka putus sekolah, sulitnya mendapatkan pekerjaan, maraknya tindakan kriminalitas yang melibatkan generasi muda, rendahnya rasa hormat kaum muda kepada orang tua dan para guru, perubahan gaya hidup yang menjurus pada perilaku tidak sehat, meningkatnya perilaku merokok pada usia muda, makin tingginya konsumsi narkoba dan zat adiktif, serta makin meningkatnya pergaulan bebas yang berakibat pada terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi di kalangan generasi muda, tentu saja sangat memperihatikan kita semua.

“Untuk kepentingan bangsa dan negara pada masa depan, pelbagai masalah dan atau tantangan yang dihadapi tersebut, tentu saja harus segera dapat ditanggulangi. Disinilah menjadi penting peranan Gerakan Pramuka. Sebagai lembaga pendidikan non formal yang tujuan utamanya adalah untuk membentuk karakter kaum muda, menanamkan semangat kebangsaan, serta meningkatkan keterampilan generasi muda, Gerakan Pramuka memang dapat berbuat banyak,” ungkapnya.

Ditambahkannya bahwa pada saat ini, sadar atau tidak, nilai-nilai asing, langsung maupun tidak langsung, telah memberi banyak pengaruh negatif kepada generasi muda Indonesia.

“Untuk mengatasinya, sekali lagi sangat diperlukan keterlibatan aktif generasi muda dalam kegiatan kepramukaan. Karena sesungguhnyalah salah satu kewajiban setiap anggota Gerakan Pramuka, sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Bapak Pramuka Dunia, Baden Powell, disamping ditujukan terhadap Tuhan (duty to the God), terhadap sesama (duty to others) dan terhadap diri sendiri (duty to self), juga yang terpenting adalah terhadap tanah air, bangsa dan negara (duty to country),” jelasnya.(rilis humas pemrov jambi/Maria)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar