Pramuka Diajak Peduli Lingkungan


KRISTIANSTAD, KOMPAS.com —  Peserta Jambore Pramuka Dunia di bumi perkemahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia, diajak untuk peduli lingkungan hidup. Jambore Pramuka Dunia kali ini dicanangkan sebagai pramuka hijau.
Selebaran-selebaran untuk mendorong gerakan 3R, yakni reduce, reuse, dan recycle atau mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang, tersebar di banyak tempat. Di perkemahan-perkemhan tiap kontingen disediakan beragam tempat sampah sesuai jenisnya.
Di setiap sudut area perkemahan sekitar tiga hektar disediakan tong-tong sampah yang diklasifikasikan antara sampah yang dapat didaur ulang, sampah yang dapat dibuat pupuk, dan sampah yang dimusnahkan. Bahkan, kotoran manusia di bumi perkemahan juga dimanfaatkan sebagai biogas untuk sumber energi.
Gerakan pramuka dari beberapa negara juga mengembangkan program pramuka peduli lingkungan hidup. Upaya ini untuk mendorong partisipasi dan kontribusi anggota pramuka di seluruh dunia untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dalam rangka menciptakan kehidupan dunia yang lebih baik.
Dalam berbagai aktivitas peserta, khususunya anggota pramuka berusia 14-18 tahun, juga diperkenalkan dengan ancaman dunia terhadap persoalan lingkungan hidup.
Aktivitas di Global Village Development diisi dengan beberapa organisasi dunia yang peduli terhadap lingkungan hidup yang memberikan wawasan soal pentingnya menjaga lingkungan hidup dengan cara-cara sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan dilaksanakan, mulai dari diskusi hingga praktik mendaur ulang sampah. Ada juga gerai sponsor yang memberikan produk susu, tetapi botolnya harus dikembalikan untuk mencontohkan praktik menggunakan kembali.
Di area bumi perkemahan Rinkaby disediakan 1.300 tong sampah. Terdapat 213.000 kilogram sampah makanan yang akan diubah menjadi biogas serta 500 kilogram sampah kertas yang akan didaur ulang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar