Serunya Saat Para Pramuka Belajar Membuat Blog


Kegiatan praktik memang lebih menyenangkan daripada sekadar belajar teori saja. Itulah sebabnya, ketika para peserta Pelatihan Jurnalistik dan Multimedia Gerakan Pramuka tingkat Nasional mendapat kesempatan praktik membuat blog, semuanya menjadi bersemangat.
Lebih bersemangat lagi, karena yang menjadi narasumbernya adalah Kak Fanny Aryasari (di twitter dikenal dengan panggilan faniezdotnet) yang juga merupakan salah satu aktivis blogger di Indonesia. Maka para peserta pelatihan yang diadakan di Bumi Perkemahan Pramuka Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, dari 9 sampai 13 November 2010, langsung menyambut baik tawaran belajar membuat blog dengan menggunakan software yang tersedia di www.dagdigdug.com.
Para peserta yang dibagi dalam kelompok-kelompok kecil beranggotakan sekitar 8 orang, mulai menyusun blog masing-masing. Mereka juga belajar mengunggah foto dan melakukan penyuntingan terhadap tulisan yang sudah dipublikasikan di blog masing-masing.
Mengingat para peserta merupakan bagian dari hubungan masyarakat (Humas) Kwartir Daerah masing-masing yang datang dari semua provinsi di Indonesia, kita berharap setelah pulang ke daerah mereka, para peserta dapat menyebarluaskan ilmu membuat blog. Pada gilirannya, akan semakin banyak anggota Gerakan Pramuka yang membuat blog, dan diharapkan dapat makin memperkenalkan pula dan sekaligus memperbaiki citra organisasi pendidikan di luar lingkungan keluarga dan di luar lingkungan sekolah ini.
Tentu saja diharapkan pula, setelah berhasil membuat blog, komunitas blogger Gerakan Pramuka itu dapat terus merawat blog masing-masing, sehingga isi blognya tetap terbarui dari hari ke hari. Semoga.


SCOUT DIVING INDONESIA LAUNCHING DI PASIR PUTIH

Selama ini Gerakan Pramuka telah cukup dekat dengan kegiatan alam, salah satunya olah raga selam (diving). Guna meningkatkan partisipasi anggotanya, Gerakan Pramuka bakal melaunching komunitas baru, yakni Scout Diving Indonesia yang akan digelar di Pantai Pasir Putih Situbondo pada 23 Oktober.
Ketua Dewan Kerja Daerah Gerakan Pramuka Kwarda Jatim, Miftakhul Khoiriyah SIKom saat dikonfirmasi, Rabu (21/9) mengatakan, launching itu bakal dilaksanakan berbarengan dengan acara pemecahan rekor selam 1.000 orang dengan kibarkan bendera maerah putih 1.000 meter persegi di dasar laut. Untuk duta selam juga akan hadir artis Indonesia yang juga mantan Putri Indonesia Nadine Chandrawinata.
Dalam kemeriahan acara bertajuk Dive Pramuka Emas 2011, bersamaan ribuan orang yang meyelam bersama itu, bakal hadir pula beberapa pejabat negara. Di antaranya Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Alfian Malarangeng dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik.
Ia menuturkan, awalnya yang diagendakan untuk hadir adalah Wapres RI, Boediono. Namun, agar pemecahan rekor dunia itu bisa menjadi sajian hiburan bagi masyarakat tanpa proses protokoler yang rumit, maka hanya dihadiri menteri saja.
Adapun persyaratan bagi peserta yang akan mengikuti acara, yakni berusia minimal 18 tahun atau dibawahnya dengan seizin orangtua/wali, bersertifikat selam min open water, mengusahakan alat selam standar internasional secara mandiri, sehat jasmani dan rohani dinyatakan dengan keterangan dokter dan mengisi form kesehatan.
Selain itu, peserta juga wajib mengisi surat pernyataan bermaterai dengan melampirkan foto ukuran 3 x 4 sejumlah 2 lembar, fotokopi lisensi selam, dan iuran peserta Rp 100 ribu per orang. Untuk pendaftaran bisa menghubungi panitia penyelenggara di Kwarnas, Jl Medan Merdeka Timur No 6 Jakarta, telp (021) 3507645 dan Fax (021) 3507647, email:kwarnas@pramuka.or.id. Untuk pendaftaran pada panitia pelaksana bisa melalui Kwarda Jatim, Jl Raya Kertajaya Indah 77A Surabaya, telp (031) 5924940 Fax (031) 5947384, email: ghoz@yahoo.com.
Ia menuturkan, rangkaian Dive Pramuka Emas 2011 itu merupakan rangkaian peringatan HUT Gerakan Pramuka ke 50 dan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 83. Menurut dia, pemecahan rekor ini menjadi unjuk gelar potensi olahraga bahari khususnya selam di Indonesia dan upaya pengembangan potensi wisata bahari di Pantai Pasir Putih, serta menjadi wujud bakti Pramuka dan komunitas penyelam kepada Bangsa Indonesia.
Kegiatan ini didukung oleh Kemenpora, Kemenbudpar, Kemenhub, Kemen Kelautan dan Perikanan, TNI AL dan Polri, Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI), dan Komunitas penyelam di Indonesia. Rangkaian acara dilaksanakan dua hari. Pertama pada Sabtu 22 Oktober dimulai pukul 08.00-10.00 WIB gladi bersih pengembangan merah putih 1.000 m2 dilanjutkan fun dive hingga pukul 12.00 WIB. Malam harinya pada pukul 20.00-21.00 WIB akan dilakukan night dive (selam malam) yang diikuti peserta yang mendaftar secara khusus.
Di puncak acara atau hari kedua, pengembangan merah putih 1.000 m2 dilakukan pukul 08.00-10.00 WIB. Dilanjutkan dengan acara pesta rakyat pantai dan peresmian terumbu karang pramuka emas, estafet tunas kelapa, serta penyerahan piagam hingga pukul 12.00 WIB. (afr)

Pramuka Menjembatani Pengaruh Budaya Asing


JAMBI- Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi menegaskan, bahwa Pramuka mampu menjembatani masuknya pengaruh budaya asing di. Indonesia terutama di kalangan generasi muda. Pernyataan ini disampaikannya saat menjadi Pembina Upacara pada puncak peringatan Hari Pramuka ke-50 di Provinsi Jambi, Kamis (29/09) di lapangan kantor gubernur.
Gubernur berharap kepada gerakan Pramuka untuk dapat terus berkiprah di Jambi. “Harapan saya Pramuka semakin jaya dan semakin berkiprah dalam rangka menjembatani masuknya pengaruh asing terhadap negeri kita ini, terutama terhadap anak-anak muda,” jelasnya.

Dijelaskannya, bahwa Pramuka memiliki banyak manfaat yang dapat dipetik anggotanya, diantaranya adalah kemandirian. “Dalam Pramuka anak-anak diajarkan untuk mengatur diri. Oleh sebab itu kita harapakan Kwarda Jambi ke depan mampu memposisikan dirinya di dunia Kepramukaan”jelasnya.

Selain itu, gubernur merasa optimis, bahwa gerakan Pramuka Jambi mampu melaksanakan even Perkemahan Putri Tingkat Nasional pada November 2012 mendatang. Sedianya, peringatan Hari Pramuka ke 50 tahun ini, jatuh pada 14 Agustus 2011. Tetapi berhubung pada tanggal tersebut bertepatan dengan pelaksanaan ibadah puasa 1432 H, maka pelaksanaannya dilakukan pada  29 September 2011. (eon)

Pramuka Tekan Kenakalan Pelajar


PRAMUKA: Salah seorang anggota Mabigus menandatangani berita acara pelantikan dengan disaksikan Ketua Kwartir Kota Bogor, Ade Syarif Hidayat, kemarin.

CARINGIN–Sebanyak 50 orang Majelis Pembimbing Gugus (Mabigus) Gerakan Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Kota Bogor dilantik Ketua Kwartir Gerakan Pramuka Kota Bogor, Ade Syarif Hidayat, di Vila Bukit Vinus, Cikereteg, Kecamatan Caringin, Selasa (27/9) malam.

Dengan penguatan gerakan pramuka ini, tingkat kenakalan pelajar diharapkan bisa ditekan. Ke–50 Mabigus Gerakan Pramuka SMK itu dilantik untuk periode 2011-2014.

Pada kesempatan tersebut, Deden Hari Raharja selaku Ketua MKKS Kejuruan Kota Bogor bersama 50 Mabigus SMK Kota Bogor mengucapkan ikrar bersama yang dilanjutkan dengan penyematan tanda jabatan.

Acara disambung dengan penandatanganan berita acara pelantikan yang disaksikan Walikota Bogor, Diani Budiarto, selaku Kamabigus Gerakan Pramuka Kota Bogor. Hadir pula Kadisdik Kota Bogor, Aim Halim Permana.

Sebelum pelantikan, kegiatan diisi pembukaan diklat manajerial dan orientasi Mabigus bagi kepala sekolah (kepsek) SMK se–Kota Bogor sejak 26 hingga 27 September 2011.

Diklat berisi materi kepramukaan oleh Endy Atsu list ya dari Pusat Pendidikan dan Pe latihan Kwartir Nasional. Dengan pengukuhan Mabigus ini, Diani ber harap semangat kepramukaan di s eluruh sekolah semakin ber gelora.

“Sehingga melalui pramuka inilah dapat menciptakan manusia yang memiliki komitmen dasadarma,“ kata Diani.

Ade Syarif menyebutkan, saat ini 98 persen anggota pramuka di Kota Bogor masih berbasis di sekolah. Karena itu, pihaknya berupaya lebih mengembangkan pramuka di Kota Bogor melalui MoU (kesepakatan kerjasama, red) dengan Disdik.

“Dalam MoU itu ada empat poin yang disepakati untuk dilakukan kegiatan di tingkat pendidikan. Di antaranya keorganisasian gerakan pramuka di sekolah masing-masing,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua MKKS Kejuruan Kota Bogor, Deden Hari Rahardja mengungkapkan, ini merupakan sejarah baru bagi SMK di Kota Bogor, dimana gerakan pramuka dilakukan secara serempak.

“Kami melalui perjalanan yang panjang untuk membangun karakter diri di sekolah masing-masing, dengan harapan masalah demi masalah di sekolah bisa dikikis dan diperbaiki dengan baik,“ ungkapnya.

Deden berharap, dengan memaksimalkan gerakan pramuka akan menekan angka kenakalan pelajar. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi sebuah awal perjalanan kita ke depan agar Kota Bogor lebih nyaman dan terhindar dari aksi kenakalan pelajar,“ harapnya.(nad)


JEJAK KRIDA BINA GIZI DI PERTINAS SAKA BAKTI HUSADA 2011


Ditulis pada tanggal 29 September 2011 oleh 

Gorontalo, 28/9-GiziNet. Aktifitas di Kelurahan Bongohulawa, Kecamatan Limboto– Gorontalo minggu ini terlihat lebih sibuk dan semarak dari biasanya. Diwarnai nuansa pramuka, sejak tanggal 25 September yang lalu hingga 2 Oktober mendatang desa ini memang menjadi pusat kegiatan Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka Saka Bakti Husada  IV Tingkat Nasional (PERTINAS SBH IV) Tahun 2011. Seluruh perwakilan kakak penegak dan pandega dari masing-masing provinsi di Indonesia berkumpul di bumi perkemahan sebagai peserta untuk mengembangkan pengetahuan, kemampuan kecakapan dan keterampilan, serta pengalaman dalam bidang kesehatan.
Dalam perkemahan yang bertema “Pramuka Penegak dan Pandega Siap Menjadi Kader Pembangunan yang Sehat, Bersahabat, Cerdas dan Berkualitas”  kali ini, peserta terjun langsung ke masyarakat dengan tujuan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat disekitar perkemahan serta membuka wawasan mereka untuk menerapkannya di lingkungan sekitar mereka masing-masing nantinya. Diantara sekian banyak kegiatan, krida bina gizi menjadi salah satu bahan pembelajaran wajib bagi peserta yang pembinaannya dilakukan melalui rangkaian kegiatan berupa penyuluhan gizi seimbang, penyuluhan Posyandu, festival kuliner nusantara, lomba masak menu seimbang, perpustakaan desa, dan cerdas cermat.
Antusias peserta terhadap materi krida bina gizi terlihat sangat baik. Peserta menyimak dengan seksama pembekalan yang diberikan dari tim pembina Direktorat Bina Gizi tentang bagaimana menyuluh tentang gizi seimbang dan tentang pentingnya Posyandu, sehingga pada saat mereka melakukannya secara langsung pada masyarakat dan anak sekolah sekitar perkemahan, mereka tampak menguasai materi dan fasih dalam penyampaian ke sasaran. Tidak kalah juga dengan festival kulinernya, peserta menonjolkan makanan khas daerah masing-masing dengan memperhatikan komposisi zat gizi apa saja yang terkandung di dalamnya. Bahkan kontigen dari Papua sempat memperagakan bagaimana mereka mematangkan makanan di bawah batu panas seperti tradisi masyarakat pedalaman disana.
Perkemahan masih akan berlangsung hingga tanggal 2 Oktober mendatang, dengan materi-materi bidang kesehatan termasuk gizi yang terus didalami secara bertahap dan berkelanjutan hingga semua peserta mendapat pembekalan yang cukup untuk terjun langsung membantu penyebaran informasinya. Seperti motto-nya “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan”, terbersit harapan melalui perkemahan ini para penegak dan pandega tumbuh menjadi kader pembangunan yang sehat, memiliki jiwa kepemimpinan yang handal, tangguh, terprcaya dan sanggup membangun jiwa raganya untuk kepentingan masyarakat dan bangsa Indonesia. Salam Pramuka! (YuniZ-Redaksi GiziNet)

Pramuka Dunia Berkumpul di Arab untuk Perdamaian Dunia


Foto: Raja Swedia Carl Gustav, yang merupakan Presiden Kehormatan Lembaga Pramuka Dunia didampingi Ratu Silvia mengunjungi perkemahan pramuka internasional di King Abdullah University of Science and Technology di Thuwal, Jeddah, Arab Saudi.(SPA)


JEDDAH – Perkemahan Pramuka Internasional digelar di King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) di Thuwal, Jeddah, Arab Saudi.
Menurut Menteri Pendidikan Arab Saudi Faisal bin Abdullah, perkemahan ini bertujuan mempromosikan dialog budaya dan perdamaian dunia.

Perkemahan merupakan bagian dari program "Utusan Perdamaian", yang diluncurkan Raja Arab Abdullah. Kegiatan ini dihadiri 200 orang dari 97 negara. Sejak diluncurkan pada 2001, program ini telah memobilisasi 30 juta Pramuka Internasional untuk berperan aktif dalam perdamaian dunia.

Raja Swedia Carl Gustav mengunjungi perkemahan ini pada Rabu (28/9) waktu setempat. Gustav memuji program yang diprakarsai Raja Abdullah tersebut dan mendorong kaum muda untuk bekerja bagi perdamaian dunia.

“Gerakan Pramuka dunia memainkan peran penting dalam meningkatkan keterampilan dan kemampuan pria dan perempuan muda, karena melatih mereka untuk bergantung pada diri dan bekerja untuk mengubah dunia menjadi lebih baik,” kata Gustav.


Raja meluncurkan program ini untuk mempromosikan perdamaian dunia. “Dia memilih Organisasi Dunia untuk Gerakan Pramuka, sebuah organisasi yang mengurus kaum muda untuk mempromosikan pesannya,” ujar Pangeran Faisal seperti dikutip dari Arab News, Kamis (30/9/2011).

Dalam waktu enam tahun, 10 juta kaum muda laki-laki dan perempuan dari 110 negara merespons panggilan ini dan bekerja untuk membangun perdamaian. “Utusan Perdamaian” merupakan konsep yang sederhana, setiap Pramuka diminta melakukan perbuatan baik dan melayani orang lain dan menjadi bagian dari proses kolektif yang bertujuan mengubah dunia. Setiap tindakan dari Pramuka dikalikan dengan 20 juta, dan hal ini akan terus berubah.

“Bayangkan, 20 juta orang muda menjadi aktif di komunitas di dunia dengan melakukan pekerjaan yang sederhana namun penting untuk mengubah dunia. Setelah peluncuran di Jeddah, kami berharap lebih banyak pramuka yang bergabung dalam rangka pencarian untuk mengubah dunia,” ujar seorang pejabat yang terkait dengan program.
(rhs)

Gerakan Pramuka Menjembatani Masuknya Pengaruh Budaya Asing


KOTAJAMBI - Gubernur Jambi Drs.H.Hasan Basri Agus,MM selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi menegaskan bahwa Gerakan Pramuka mampu menjembatani masuknya pengaruh budaya asing di Negara Indonesia terutama di kalangan generasi muda.
Pernyataan ini disampaikannya saat menjadi Pembina Upacara pada puncak peringatan Hari Pramuka ke-50 di Provinsi Jambi, di lapangan kantor Gubernur Jambi, Kamis (29/9) .

Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Ir.Syahrasaddin, MSi, Unsur Muspida Provinsi Jambi, Bupati Tanjung Jabung Timur Zumi Zola,STP,MA, Bupati Merangin  Drs.H.Nalim, SH, MM, KaKwarda Gerakan Pramuka Provinsi Jambi A.M.Firdaus, MSi beserta Pengurus Majelis Pembimbing, dan Pengurus Gerakan Pramuka Provinsi Jambi, Para Ka.Kwarcab,Pengurus Kwarcab ( andalan ), ratusan peserta upacara yang terdiri dari Pramuka penegak, penggalang, pandega, serta undangan.

Gubernur Jambi selaku Ketua majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi menyatakan harapannya kepada gerakan Pramuka untuk dapat terus berkiprah di Bumi sepucuk Jambi Sembilan Lurah.

“Harapan saya Pramuka semakin jaya dan semakin berkiprah di bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah dalam rangka untuk menjembatani isu-isu masuknya pengaruh asing terhadap negeri kita ini, terutama terhadap anak-anak muda, anak-anak kita,” jelasnya.

Gubernur kembali menjelaskan bahwa Gerakan Pramuka memiliki banyak manfaat yang dapat dipetik oleh anggotanya, diantaranya adalah kemandirian. “Banyak manfaat yang dapat dimbil dengan menjadi anggota Pramuka diantaranya adalah melatih kemandirian, dimana anak-anak di dalam pramuka diajarkan untuk mengatur diri dan di dalam rumah, oleh sebab itu kita harapakan Kwarda Jambi ke depan mampu memposisikan dirinya di dunia Kepramukaan,” jelasnya.

Gubernur juga menyatakan rasa optimisnya bahwa gerakan Pramuka Jambi mampu melaksanakan even Perkemahan Putri Tingkat Nasional yang akan dilaksanakan pada November 2012.

“Pada bulan November 2012 Pramuka Jambi ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanan Perkemahan Putri Tingkat Nasional se-Indonesia, pada acara itu nanti saya harapkan dapat kita sukseskan pelaksanaannya sehingga semua pihak berusaha bekerja dengan maksimal untuk kita sukseskan bersama,” jelasnya.

Sedianya, peringatan Hari Pramuka ke -50 tahun ini, jatuh pada tanggal 14 agustus 2011. Tetapi berhubung pada tanggal tersebut bertepatan dengan pelaksanaan ibadah puasa 1432 H, maka pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 29 September 2011.

Upacara yang berjalan hikmat tersebut, dirangkaikan dengan pembacaan laporan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi, Pembacaan Sambutan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan penganugrahan Penghargaan Gerakan Pramuka berupa lencana Melati, Lencana Dharma Bhakti, Lencana Panca Warsa dan Tanda Kecakapan Garuda, kepada para Pengurus Majelis Pembimbing, Para Ka.Kwarcab,Pengurus Kwarcab ( andalan ), Para Pembina , pengurus Satuan karya dan jajaran Gerakan Pramuka lainnya.

Sebelumnya dalam laporannya KaKwarda Gerakan Pramuka Provinsi Jambi A.M.Firdaus, MSi menyatakan bahwa Kwartir Daerah Provinsi Jambi telah menggelar serangkaian acara yaitu kegiatan bakti masyarakat dalam bentuk operasi adipura, pawai Pramuka,lomba ketangkasan pramuka, ziarah ke taman makam pahlawan, penghijauan, lomba pioneering, lomba baris-berbaris.

Sementara itu dalam sambutan tertulis Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Prof.Dr.dr.H.Azrul Azwar,MPH menyatakan bahwa Revitalisasi Gerakan Pramuka yang telah berjalan selama lima tahun, dengan tujuan utamanya adalah untuk memantapkan eksistensi Gerakan Pramuka serta untuk meningkatkan fungsi Gerakan Pramuka, dalam lima tahun ini memang telah memperlihatkan hasil yang cukup menggembirakan.

“Namun demikian, bersamaan dengan itu, harus diakui pula bahwa tantangan yang dihadapi oleh Gerakan Pramuka dan juga oleh kaum muda Indonesia, juga makin bertambah berat. Gerakan Pramuka, yang merupakan salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia, dituntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda,” ungkap Ka Kwarnas.

Dilanjutkannya bahwa Gerakan Pramuka serta generasi muda di Indonesia banyak menghadapi pelbagai masalah. Masalah dan ataupun tantangan yang dimaksud antara lain adalah masih tingginya angka putus sekolah, sulitnya mendapatkan pekerjaan, maraknya tindakan kriminalitas yang melibatkan generasi muda, rendahnya rasa hormat kaum muda kepada orang tua dan para guru, perubahan gaya hidup yang menjurus pada perilaku tidak sehat, meningkatnya perilaku merokok pada usia muda, makin tingginya konsumsi narkoba dan zat adiktif, serta makin meningkatnya pergaulan bebas yang berakibat pada terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi di kalangan generasi muda, tentu saja sangat memperihatikan kita semua.

“Untuk kepentingan bangsa dan negara pada masa depan, pelbagai masalah dan atau tantangan yang dihadapi tersebut, tentu saja harus segera dapat ditanggulangi. Disinilah menjadi penting peranan Gerakan Pramuka. Sebagai lembaga pendidikan non formal yang tujuan utamanya adalah untuk membentuk karakter kaum muda, menanamkan semangat kebangsaan, serta meningkatkan keterampilan generasi muda, Gerakan Pramuka memang dapat berbuat banyak,” ungkapnya.

Ditambahkannya bahwa pada saat ini, sadar atau tidak, nilai-nilai asing, langsung maupun tidak langsung, telah memberi banyak pengaruh negatif kepada generasi muda Indonesia.

“Untuk mengatasinya, sekali lagi sangat diperlukan keterlibatan aktif generasi muda dalam kegiatan kepramukaan. Karena sesungguhnyalah salah satu kewajiban setiap anggota Gerakan Pramuka, sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Bapak Pramuka Dunia, Baden Powell, disamping ditujukan terhadap Tuhan (duty to the God), terhadap sesama (duty to others) dan terhadap diri sendiri (duty to self), juga yang terpenting adalah terhadap tanah air, bangsa dan negara (duty to country),” jelasnya.(rilis humas pemrov jambi/Maria)


KEPANDUAN: Pramuka Solusi Penurunan Moral


BANDAR LAMPUNG (Lampost): Kesertaan dalam kegiatan Praja Muda Karana (Pramuka) menjadi solusi tepat menanggulangi penurunan moral pemuda di Lampung.
Gerakan Pramuka merupakan wadah pembentukan karakter yang kuat dengan kepercayaan diri, kreatif, saling menghargai, dan yang terpenting adalah bertanggung jawab.
Ketua Kwarcab Pramuka Bandar Lampung Budiman A.S. mengakui saat ini moralitas pelajar ataupun mahasiswa semakin menurun. Tidak hanya penggunaan narkoba, tapi juga marak tawuran. Untuk itu diperlukan sebuah penanaman karakter suatu pribadi yang baik secara mendasar pada diri seseorang sejak dini.
"Sejak dini Pramuka sudah diajarkan bersosialisasi melalui sistem berkelompoknya, serta diterapkan batasan yang boleh dan tidak dalam pergaulan, termasuk leadership," kata Budiman di sela-sela lomba gerak jalan dalam rangkaian HUT ke-50 Pramuka tingkat Kota Bandar Lampung, Sabtu (24-9).
Momentum 50 tahun gerakan Pramuka diharapkan menjadi titik kebangkitan dan peningkatan kualitas diri pemuda Indonesia. Saat ini Pramuka telah memiliki payung hukum, yakni Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010. Dengan hal tersebut diharapkan juga membangkitkan embrio dan tidak hanya menjadi seremonial saja.
Perlombaan gerak jalan dalam peringatan HUT ke-50 Pramuka Kota Bandar Lampung diikuti 3500 peserta. Dengan kekompakannya peserta berkeliling di jalan protokol di Bandar Lampung, yakni Jalan Jenderal Sudirman, Jalan A. Yani, Jalan Kartini, Jalan Kotaraja, Jalan Raden Intan, Jalan Tulangbawang, dan Jalan Majapahit (depan gedung PKK Bandar Lampung).
Sebelumnya peringatan HUT ke-50 Pramuka tingkat Kota Bandar Lampung juga diisi dengan pawai obor, Rabu (21-9) malam. Lalu Minggu (25-9) akan digelar bazar siaga serta apel besar di PKOR Way Halim, Senin (26-9). (VER/K-3)

Pemerintah Desa Wajib Besarkan Pramuka


PALABUHANRATU–Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Badri Suhendi memimpin upacara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 gerakan Pramuka tingkat Kwartir Cabang Kabupaten Sukabumi. Acara terpusat di Alun-alun Jalan Siliwangi, Palabuhanratu.
Upacara yang dipimpin ketua DPRD itu merupakan sejarah. Sebab baru kali pertama ketua DPRD memimpin jalannya upacara. Ini beralasan. Sebab, Bupati Sukabumi, Sukmawijaya  tengah melaksanakan pendidikan singkat di Harvard University, Boston, Amerika Serikat (AS). Sedangkan Wakil Bupati Sukabumi, Akhmad Jajuli bertugas di luar daerah.
Dalam sambutannya, Badri membacakan surat keputusan (SK) kwartir nasional tentang tanda penghargaan orang dewasa.
Selain itu, legislator Partai Demokrat itu juga menyebutkan dalam UU Nomor 12/2010 tentang gerakan pramuka.
“Revitalisasi gerakan pramuka itu sudah diatur dalam undang-undang itu. Sehingga diharapkan mulai dari gugus depan yakni Pelajar SD, hingga komite, bahkan di pemerintahan desa wajib membesarkan gerakan pramuka,” Beber Badri.
Ia juga mengaku senang dihari yang sama dirinya menerima suatu penghormatan. Pasalnya, hari itu (28/9) Bari diberikan kesempatan untuk memimpin ribuan gerakan pramuka. “Hari ini juga Alhamdulillah usulan kami untuk mendapatkan aset pemprov agar dihibahkan pemerintah kabupaten Sukabumi terlaksana. hari ini menjadi catatan terpenting buat saya,” ucapnya dengan semringah.
Dalam upacara itu Badri terlihat serius, tanpa menoleh kanan kiri, bahkan kepalan tangan dan sudut pandangnya pun terlihat sepertihalnya komando upacara. “Jelas saya ingin memberikan yang terbaik untuk Pramuka. Karena ini pengalaman pertama saya menjadi pemimpin upacara di dalam hari jadi yang merupakan tahun emas. Makanya saya menganggap ini adalah hari spesial saya,” ungkapnya kagum.
Upacara juga diwarnai penyematan kepada tiga orang dewasa Yakni, Ketua Kwarcab Sukabumi Marwan Hamami, Ketua MUI kabupaten Sukabumi, KH Jejen Jaenal Abidin.
Selain itu juga, digelar teater yang dipersembahkan oleh pelajar SMA Mutiara. Tentu, pada upacara itu juga membuat suasana menjadi haru dan hidkmat.(ryl)
Short URL: http://radarsukabumi.com/?p=18190


50 Mabigus SMK Se Kota Bogor Dikukuhkan


BOGORnews ::: Ketua  Kwartir Gerakan Pramuka Kota Bogor Ade Syarif Hidayat melantik dan mengukuhkan 50 orang Majlis  Pembimbing Gugus (Mabigus) Gerakan Pramuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se – Kota Bogor Masa Bhakti 2011 – 2014, di Villa Bukit Vinus Cikereteg Kabupaten Bogor Selasa (27/9/2011) malam.
 
Pelantikan disaksikan Walikota Bogor Diani Budiarto selaku Kamabicab Gerakan Pramuka Kota Bogor, dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Aim Halim Permana.  Sebelum pelantikan diisi dengan pembukaan Diklat manajerial Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan orientasi Mabigus bagi Kepala Sekolah SMK se – Kota Bogor yang dibuka resmi Waka Binawasa H. Chasrodi selama dua hari 26 dan 27 September 2011.

Diklat manjerial bagi Kepala sekolah SMK Se – Kota Bogor diisi dengan pemberian materi tentang kepramukaan dari Kwartir Nasional Endy Atsulistya dari pusat pendidikan dan pelatihan Kwartir Nasional.

Ke – 50 Mabigus Gerakan Pramuka SMK Se – Kota Bogor Masa Bhakti 2011 – 2014  dilantik berdasarkan SK Kwartir Garakan Pramuka Kota Bogor dengan SK. No. 50 Tahun 2011 H.

Pada kesempatan tersebut Deden Harirahardja selaku Ketua MKKS Kota Bogor bersama 50 orang Mabigus SMK Se-Kota Bogor mengucapkan ikrar bersama yang dilanjutkan dengan penyematan tanda jabatan serta penandatanganan berita acara pelantikan  yang disaksikan Walikota Bogor Diani Budiarto selaku Kamabigus  Gerakan Pramuka Kota Bogor.

Walikota Bogor Diani Budiarto selaku Kambicab Kwartir Garakan Pramuka Kota Bogor, mengucapkan selamat kepada para Kepala Sekolah SMK yang telah dilantik sebagai Mabigus SMK Se Kota Bogor karena ini merupakan atensi yang cukup besar bagi pertumbuhan dan perkembangan gerakan pramuka di Kota Bogor.

Selain itu juga Walikota Bogor Diani Budiarto selaku Kamabicab gerakan pramuka Kota Bogor  mengapresiasi kegiatan ini. “Mudah-mudahan pelantikan dan Diklat ini juga bisa memberikan warna tersendiri.  Mari kita gelorakan semangat kepramukaan di seluruh sekolah, sehingga kedepan melalui pramuka inilah dapat menciptakan manusia yang memiliki komitmen dasa darma, “kata Diani.

Diani berharap kepada para Mabigus yang dilantik, senantiasa menjadi kesempatan untuk menjadi Mabigus sebagai lahan pengabdian di tengah masyarakat melalui gerakan pramuka, mari melangkah bersama dalam barisan yang sama untuk kembali menggiatkan gerakan pramuka di Kota Bogor.

Ketua Kwartir Gerakan Pramuka Kota Bogor Ade Syarif Hidayat, Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten wajib melaksanakan membangun gerakan pramuka di daerahnya masing-masing.

Menurut Ade, saat ini  98 persen pramuka di Kota Bogor masih berbasis sekolah. Makanya, mengembangkan pramuka di Kota Bogor melakukan MoU dengan Dinas Pendidikan Kota Bogor. “Dalam MoU yaitu ada empat poin yang disepakati untuk dilakukan kegiatan di tingkat pendidikan antara lain tentang keorganisasian gerakan pramuka di sekolah masing-masing, “ jelasnya.

Sementara itu Ketua MKKS Kota Bogor Deden Harirahardja mengungkapkan, saat ini merupakan sejarah bagi SMK se Kota Bogor dengan lembaran baru gerakan secara serempak pramuka di jajaran SMK Kota Bogor.

“Ini sebuah perjalanan yang panjang untuk membangun karakter diri di sekolah masing-masing, dengan harapan masalah demi masalah yang dihadapi sehari-hari di sekolah bisa dkikis dan diperbaiki dengan lebih baik, “ungkapnya.

Deden berharap, dengan gerakan pramuka akan menekan kenakalan pelajar.   “Mudah-mudahan ini bisa menjadi sebuah awal perjalanan kita ke depan agar Kota Bogor lebih nyaman dan terhindar dari aksi-aksi kenakalan pelajar, “ harapnya. *(iso



1.850 Pramuka Karawang Peringati Acara HUT ke 50


KARAWANG (Pos Kota) – Sedikitnya 1.850 anggota Pramuka dari berbagai tingkatan turut memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Pramuka Tingkat Kab. Karawang, di Kwartir Ranting Cikampek. Upacara HUT dipimpin  langsung Bupati Karawang, H. Ade Swara, Rabu (28/9).
Selain mengikuti upacara peringatan, para anggota pramuka, juga mengikuti kegiatan perkemahan yang diselenggarakan dalam rangka menyemarakkan HUT Emas Pramuka, dengan  ratusan tenda pramuka telah didirikan oleh regu pramuka masing-masing sekolah.
Bupati Ade Swara pada kesempatan itu mengatakan,  keberadaan gerakan pramuka merupakan jawaban terhadap berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi oleh generasi bangsa saat ini.
”Pramuka merupakan lembaga pendidikan non formal untuk membentuk karakter, menanamkan semangat kebangsaan serta meningkatkan keterampilan pada diri generasi muda,” ujarnya.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, dalam upaya mempersiapkan calon pemimpin bangsa berkepribadian dan memiliki akhlak mulia, harus didukung dengan bekal kompetensi diri yang sanggup mengubah sebagai pembaharu pembangunan bangsa di masa depan.
”Pembentukan karakter yang tangguh, kuat, bersemangat, ulet pantang menyerah, disiplin, inovatif serta mampu bekerja keras, bagi generasi muda merupakan hal yang sangat penting dan bahkan dapat menentukan nasib bangsa dan negara di masa depan,” jelasnya.
Untuk itu, Bupati berharap revitalisasi gerakan pramuka di Kabupaten Karawang harus terus dilakukan, salah satunya adalah dengan menggunakan seragam pramuka bagi para siswa, guru, dan kepala sekolah setiap hari tertentu. ”Kedudukan dan peranan gerakan pramuka tidak akan bertambah kokoh, bila tanpa dukungan dari orang tua, masyarakat dan pemerintah,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Karawang, Hj. Nurlatifah menambahkan Gerakan Pramuka telah menjadi salah satu pilar penting dalam sistem pendidikan nasional, sehingga semangat revitalisasi Gerakan Pramuka harus terus dijunjung tinggi.
”Selain itu, Pramuka harus siap menghadapi era globalisasi, serta siap menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,” pesannya. (nourkinan/dms)
Teks : Bupati Karawang H. Ade Swara, ketika memberikan penghargaan kepada para pembina Gerakan Poramuka Kwartir Cabang Karawang. (nourkinan)


WUJUD NASIONALISME DI PERBATASAN MELALUI GERAKAN PRAMUKA


Nunukan, Selasa (20/9), Guna meningkatkan semangat nasionalime di kalangan pemuda penduduk Nunukan dan sekitarnya, Kalimantan Timur yang termasuk wilayah perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia, Komando Distrik Militer (Kodim) 0911/Nunukan secara rutin melakukan pembinaan pendidikan bela bangsa melalui kegiatan pramuka kepada para pelajar.

    Dandim 0911/Nunukan, Kaltim, Letkol Inf Heri Setya Kusdiantana mengungkapkan, pembinaan pramuka yang diberikan kepada pemuda di Nunukan merupakan Implementasi nyata  tugas pokok Kodim dalam menyelenggarakan kegiatan teritorial, melaksanakan kegiatan bakti TNI, komunikasi sosial dan pembinaan ketahanan wilayah. "Implementasi kegiatan tersebut diantaranya melaksanakan pembinaan sumber daya manusia melalui pendidikan bela negara kepada pemuda dalam wadah gerakan pramuka," ujar Dandim disela-sela pembinaan Pramuka di Makodim 0911/Nunukan, Kecamatan/Kabupaten.    

    Pembinaan kegiatan Pramuka melalui program Saka Wira Kartika - Jenderal Sudirman agar jiwa bela negara dan nasionalisme para pelajar (pemuda) meningkat,  mengingat Kabupaten Nunukan merupakan wilayah perbatasan antara RI-Malaysia. Kita berharap anak-anak di perbatasan mempunyai nasionalisme yang tinggi, disiplin tinggi dan dapat manunggal dengan TNI," sahutnya.

    Para pelajar yang mengikuti kegiatan pramuka dibekali beberapa materi diantaranya  navigasi darat, survival, mountenering, pioner dan penanganan bencana alam.  Pelajar di Kecamatan Nunukan berasal  dari 5 SD, 4 SMP dan 3 dari sekolah menengah.  Salah satu siswa bernama Ana Yuliana siswi kelas 11 SMK mengungkapkan, dengan mengikuti kegiatan pramuka, dirinya mampu menerapkan disiplin terhadap diri sendiri, menghargai orang lain serta alam serta melatih mental maupun fisik menghadapi tantangan seberat apapun.  Kegiatan ini juga diakui Ana semakin mempertebal rasa nasionalisme dirinya.

    Tak hanya melalui kegiatan pramuka, TNI yang bertugas di perbatasan khususnya di kawasan Nunukan dan sekitarnya  juga melakukan sosialisasi dan komunikasi sosial dengan masyarakat setempat melalui kegiatan bhakti TNI  di Desa Binusan yang sebagian penduduknya merupakan mantan TKI yang kemudian bermukim di sana. Kegiatan TNI yang bertugas di Kodim 0911 ini mendapat apresiasi positif dari warga setempat. Masih Terdapat Kecamatan Terisolir.

    Kabupaten Nunukan merupakan salah satu wilayah di Kalimantan Timur yang sebagian besar berbatasan langsung dengan Malaysia. Terdapat lima kecamatan di Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung dengan Malaysia, yaitu Kecamatan Nunukan, Lumbis, Sebuku, Krayan dan  Sebatik. Disinggung mengenai kendala yang dialami aparat TNI teritorial di kawasan perbatasan Kabupaten Nunukan, menurut Dandim adalah masih minimnya sumber daya manusia yang tersedia. 

    Sebagai gambaran, seorang Babinsa harus mengcover dua hingga tiga desa dengan jarak yang berjauhan. Meski demikian, para prajurit harus bisa meminimalisasi kendala yang ada, yaitu dengan membuka jaringan kepada masyarakat setempat. Faktor lain yang menghambat seperti komunikasi sosial dengan daerah terisolir akibat minimnya akses jalan. Seperti di Kecamatan Krayan, untuk mencapai lokasi tersebut, harus ditempuh menggunakan pesawat. Hal ini dikarenakan belum adanya jalan yang mampu menembus hingga ke Kecamatan Krayan.

(Kodim 0911/Dispenad)


Indonesia Telah Lama Memandang Penting Lingkungan


Presiden SBY, Helen Clark dari UNDP, dan Kepala BKPM Gita Wirjawan pada B4E Global Summit di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis (28/4) sore. (foto: abror/presidensby.info)

Jakarta: Indonesia telah mengadopsi cara pandang baru dalam menghadapi persoalan lingkungan yang perlu diketahui dunia. Strategi pembangunan yang dipilih pemerintah pun menunjukkan hal itu, yaknipro-job, pro-poor, pro-growth, dan pro-environment. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal ini dalam Konferensi ke-5 Global B4E (Business for Envireonment) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (28/4) sore.

"Kita harus mengedepankan pemikiran bahwa pada akhirnya kepentingan nasional dan kepentingan global kita saling terkait, kami di Indonesia sudah lama mengetahui itu," kata Presiden SBY dalamkeynote speech-nya.

Presiden menjelaskan, sikap peduli terhadap lingkungan ini tercermin dari kebijakan Indonesia dalam menjalankan pembangunan dan pemerintahan, yakni pro-poor, pro-job, pro-growth, dan pro-environment. "Walaupun kami adalah ekonomi yang tumbuh paling tinggi ke-3 di G-20, kami juga sadar akan pentingnya pertumbuhan berkeadilan (growth with equity), dan perkembangan yang inklusif dan berkesinambungan," SBY menambahkan.

Sebelumnya, Kepala BKPM Gita Wirjawan dalam sambutannya mengatakan, Indonesia sejak awal berkomitmen penuh dalam menangani isu-isu lingkungan hidup. "Bahkan dari sejak zaman sejarah, Indonesia telah mengenal profesi-profesi yang tugasnya adalah menjaga kelangsungan lingkungan hidup," ujar Gita.

B4E Summit sendiri bertujuan mendorong dialog antara para pelaku bisnis, pemerintah, dan LSM dan aksi korporasi dari perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan. Konferensi tahunan ini telah diselenggarakan lima kali dan mengambil tema 'Delivering Transformative Solutions for Our Planet'.

Hadir, antara lain, Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, Helen Clark dari UNDP yang baru saja bertemu SBY di Istana, Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar, Direktur Pelaksana Konservasi WWF Lassee Gustavsson, Direktur Program Pangan PBB Coco Ushiyama, CEO WWF Indonesia Efransyah. Tampak pula Ketua Umum Kadin Pusat Suryo Bambang Sulistio dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. (arc)


Tanpa Hutan, Kita Akan Jauh Lebih Miskin


Presiden SBY saat menyampaikan pidato kunci Konferensi Hutan Indonesia, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (27/9) pagi. (foto: haryanto/presidensby.info)

Jakarta: Keberadaan hutan amat penting. Jika tidak ada hutan, kita semua akan bernapas di udara tercemar dan hidup di dunia yang jauh lebih panas. Hutan menyimpan keanekaragaman hayati dan keajaiban dunia hewan seperti harimau Sumatera, badak dan orangutan yang akan punah dari dulu jika tidak ada hutan

"Yang paling penting, jika bukan karena manfaat yang hutan berikan, maka cara hidup kita, rakyat kita, perekonomian kita, lingkungan kita, dan masyarakat kita akan jauh lebih miskin," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika menyampaikan pidato kunci pada Konferensi Hutan Indonesia, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (27/9) pagi. Konferensi bertemakan 'Alternatif Masa Depan untuk Memenuhi Tuntutan Makanan, Serat, Bahan Bakar, dan Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan di Negara Berkembang (REDD+)'.

Presiden SBY mengingatkan, enam bulan lalu, di tempat yang sama, Presiden berbicara di hadapan Konferensi Bisnis Lingkungan atau konferensi B4E. Presiden mengajak dunia bisnis berpikir inovatif untuk menciptakan keseimbangan antara memperoleh manfaat ekonomi dan memastikan pelestarian dan keberlanjutan lingkungan global. "Tujuan dari pertemuan hari ini adalah untuk membangun diskusi yang diselenggarakan April lalu dan menegaskan kembali peran perintis Indonesia dalam memanfaatkan hutan untuk mengatasi perubahan iklim," ujar SBY.

"Inti pesan saya hari ini adalah bahwa keberhasilan kita dalam mengelola hutan akan menentukan masa depan kita dan kesempatan yang akan tersedia untukanak-anak kita," SBY menegaskan.

Kepala Negara menyadari saat ini hutan terus menghadapi tantangan besar. Dunia menghadapi tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan. Pemanasan global semakin mengancam kehidupan dan bahkan kelangsungan hidup. Selain itu, dunia menghadapi krisis keuangan global yang membuat negara akan kehilangan kekuatan komitmen dalam hal lingkungan.

"Sebagai negara berkembang, Indonesia memprioritaskan promosi pertumbuhan dan pemberantasan kemiskinan. Tapi Indonesia tidak akan mencapai tujuan ini dengan mengorbankan hutan. Kita harus mencapai pengembangan dan pengelolaan hutan secara bersamaan," Kepala Negara menjelaskan.

Dalam kesempatan ini, Presiden SBY mengajak untuk mengubah cara memperlakukan hutan, yakni melestarikannya sambil mempercepat pertumbuhan ekonomi kita. "Kita harus mengintensifkan upaya untuk mengurangi emisi dari penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan, dan eksploitasi hutan," SBY menegaskan.

"Saya tidak ingin di masa yang akan datang, menjelaskan kepada cucu saya, Almira, bahwa kami tidak bisa menyelamatkan hutan dan orang-orang yang tergantung pada hal itu. Saya tidak ingin menceritakan berita sedih bahwa harimau, badak, dan orangutan lenyap seperti dinosaurus," Presiden mengingatkan.

SBY yakin semua yang berada dalam konferensi ini ingin hutan tetap dapat memberikan manfaat ekonomi sambil membantu menstabilkan iklim planet bumi. "Saya juga yakin bahwa anda menginginkan hutan menjadi warisan yang berharga untuk anak-anak kita," SBY menandaskan. (dit)

Hutan Indonesia adalah Rumah Bagi Banyak Spesies Dunia

Jakarta: Hutan tropis Indonesia adalah yang terbesar ketiga di dunia, dan menjadi pusat untuk lingkungan ekonomi masyarakat. Hutan Indonesia juga menjadi tuan rumah bagi sekitar 12 persen mamalia dunia, 16 persen reptil dan amfibi, serta 17 persen dari semua spesies burung. Lebih dari 10 ribu spesies pohon telah tercatat di pulau-pulau Indonesia.

"Setiap tahun baru banyak spesies yang ditemukan di Indonesia. Ini karunia biologis yang terkait dengan kekayaan dan keragaman hutan di Indonesia yang kaya," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Konferensi Hutan Indonesia, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (27/9) pagi. Konferensi bertemakan 'Alternatif Masa Depan untuk Memenuhi Tuntutan Makanan, Serat, Bahan Bakar, dan Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan di Negara Berkembang (REDD+)'.

Sebagai pemilik hutan tropis terbesar ketiga, Indonesia memandang dirinya sendiri sebagai penjaga harta karun tersebut. "Saya ingin tetap mempertahankannya. Jadi kita berkumpul di sini untuk menangani secara kolektif dengan tantangan-tantanganuntuk hutan kita," ujar Presiden SBY.

Mempertahankan hutan juga penting bagi Indonesia karena berkaitkan dengan ketahanan pangan. Saat ini, 238 juta penduduk Indonesia berada di bawah tekanan kenaikan harga komoditas. Pemerintah Indonesia sedang mengejar program untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan hutan, khususnya melalui budidaya lahan kritis dan menganggur. Kelestarian hutan sangat penting untuk sebuah hasil panen padi melimpah.

Kedua, di bidang ketahanan energi, hutan adalah rumah bagi sumber potensi energi, seperti mikro hidro, geotermal, dan bioenergi. "Kami akan meningkatkan porsi sumber energi alternatif dalam energy mix. Ekosistem hutan menawarkan keuntungan kompetitif dengan membuat kemungkinan penggantian bahan bakar konvensional dengan sumber energi terbarukan," Presiden SBY menjelaskan.

Ketiga, Indonesia adalah pemasok utama serat, pertumbuhan cepat dari banyak jenis pohon, didukung oleh iklim tropis yang menguntungkan. Juga meningkatkan nilai ekonomi hutan.

Keempat, hutan membuat lahan lebih tahan terhadap tanah longsor yang mengancam banyak komunitas. "Hutan sangat penting untuk upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, dampak yang sekarang sedang dirasakan seluruh kepulauan dan seluruh dunia," kata SBY.

Indonesia juga memiliki hutan bakau terbesar di dunia yang dapat melindungi masyarakat pesisir dari kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh badai dan tsunami. Selain itu, hutan bakau berfungsi sebagai pembibitan untuk banyak spesies ikan, bagi kepentingan komersial maupun ketahanan pangan.

Terakhir, melalui upaya untuk mengurangi emisi karbondioksida, Indonesia bisa membuat dampak positif yang signifikan pada situasi iklim. Hutan rawa gambut terbesar di dunia yang ada di Indonesia telah mengalami degradasi, sehingga kemampuan mengurangi emisi CO2 juga berkurang. "Oleh karena itu restorasi penting," Kepala Negara menegaskan.

"Jelas bahwa hutan Indonesia memiliki nilai yang sangat besar yang menawarkan banyak peluang dan manfaat. Karena itu kita perlu meningkatkan kemitraan dengan semua pemangku kepentingan untuk mengelola secara berkelanjutan sumber daya hutan," Presiden menandaskan. (dit)

SBY Sampaikan Pidato Kunci pada Konferensi Hutan Indonesia


Presiden SBY, didampingi Direktur CIFOR Frances Seymour, menghadiri dan menyampaikan pidato kunci Konferensi Hutan Indonesia, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (27/9) pagi. (foto: abror/presidensby.info)


akarta: Presiden Susilo Bambang memberikan pidato kunci pada Konferensi Hutan Indonesia, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (27/9) pagi. Konferensi bertemakan 'Alternatif Masa Depan untuk Memenuhi Tuntutan Makanan, Serat, Bahan Bakar, dan Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan di Negara Berkembang (REDD+)'. Konferensi ini diprakarsai oleh Center for International Forestry Research (CIFOR), sebuah organisasi internasional yang berpusat di Bogor, Jawa Barat.

Dalam sambutannya, Presiden SBY atas nama pemerintah menyambut hangat kedatangan para akademisi, aktivis lingkungan, dan semua yang berkepentingan dengan konferensi. Presiden menilai menilai tema yang diangkat sangat penting dan relevan untuk menjawab tantangan masa kini. "Bagi Indonesia, seperti banyak negara lain yang diberkati dengan hutan tropis, menghadapi tantangan berkelanjutan dalam mengelola sumber daya hutan," kata Presiden.

"Alangkah nikmatnya jika suatu hari kita bisa menyelenggarakan konferensi seperti ini di udara terbuka, dilindungi dari panas matahari, dengan mahkota hijau pohon kokoh," Kepala Negara menambahkan.

Hasil konferensi ini akan disebarkan secara online kepada khalayak dunia, termasuk mereka yang akan menghadiri Konferensi Perubahan Iklim atau COP 17 di Durban, Afrika Selatan. "Ini akan menjadi kesempatan sangat baik bagi kita untuk menekankan pada pentingnya untuk berdialog, tapi bukan hanya berbicara," kata SBY.

Presiden SBY sendiri akan mendedikasikan tiga tahun terakhir masa jabatannya untuk hasil yang nyata dalam mempertahankan dan meningkatkan lingkungan dan hutan di Indonesia.

Sebelum Presiden memberikan sambutan, Direktur Umum CIFOR Frances Seymour mengatakan bahwa konferensi ini dihadiri oleh 900 partisipan dari berbagai negara yang peduli terhadap hutan Indonesia. Selama 25 tahun di Indonesia, Frances Seymour menyaksikan baru sekarang ini pemerintah Indonesia begitu perhatian terhadap keberlangsungan hutannya.

Hadir dalam konferensi ini, antara lain, Menteri Lingkungan Hidup dan Pembangunan Internasional Norwegia Erik Solheim, Utusan Khusus bidang Perubahan Iklim Bank Dunia Andrew Steer, dan Menteri Negara bidang Lingkungan Hidup, Pangan dan Urusan Pedesaan Inggris Jim Pace. Pada pukul 09.00 WIB, sebelum memberikan pidato kunci, Presiden SBY didampingi Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menerima Menteri LH Norwegia Erik Solheim.

Turut mendampingi Presiden SBY, antara lain, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menhut Zulkifli Hasan, dan Kepala UKP4 Koentoro Mangkusubroto. Tampak pula Wapres ke-10 RI Jusuf Kalla. (dit)

SBY Harap “Lima Elang” Memotivasi Anak Pentingnya Pramuka


Presiden SB Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono (membelakangi lensa) berbincang akrab dengan para pemain film `Lima Elang` seusai nonton bareng, di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (8/9) malam. (foto: rusman/presidensby.info)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap film Lima Elang dapat memotivasi dan menginspirasi anak-anak akan pentingnya Pramuka bagi pendidikan watak, keterampilan, dan keberanian. Hal ini dikatakan Presiden kepada para bintang film tersebut, seusai menonton, di Studio 1 Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (8/9) malam.
“Saya ingin generasi muda, disamping cerdas, juga berkarakter bagus. Kemudian seperti ini cara yang paling baik untuk memperkenalkan pramuka dan juga untuk mengajak mereka bergabung ke dalam pramuka,” kata Presiden. SBY dan Ibu Ani kemudian menyalami para pendukung Lima Elang, sebelum meninggalkan studio.
Acara nonton bersama ini mengundang kurang lebih 600 orang dari jajaran anggota KIB II, Kwarnas, dan Kemendbudpar. Presiden SBY yang mengenakan baju berwarna hitam dengan jaket hitam menonton film ini didampingi Ibu Hj Ani Bambang Yudhoyono yang menggunakan pakaian senada. Putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono beserta istri Annisa Pohan yang membawa sang buah hati Aira, serta Edhie Baskoro Yudhoyono, turut serta.
Selain Presiden dan keluarga, hadir juga Menko Kesra Agung Laksono, Menbudpar Jero Wacik, Mendiknas M Nuh, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Ketua Kwartir Nasional Azrul Azwar, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Film yang dibuat dalam rangka memperingati Tahun Emas Gerakan Pramuka Indonesia ini disutradarai oleh Rudi Soejarwo dengan naskah garapan Salman Aristo. Acara nonton bersama ini diprakarsai oleh Kemenbudpar dan Kwarnas Pramuka. (arc)
Sumber: http://www.presidensby.info