Presiden Berharap Pramuka Jadi Duta Bangsa


Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap kontingen gerakan Pramuka Indonesia yang akan mengikuti jambore dunia di Swedia dapat menjadi duta bangsa yang baik.

Dalam arahannya ketika melepas kontingen gerakan Pramuka Indonesia di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, Kepala Negara meminta 192 anggota Pramuka yang akan mengikuti jambore dunia di Bumi Perkemahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia, 27 Juli-7 Agustus 2011, menunjukkan profesionalisme yang tinggi."Tunjukkan bahwa adik-adik adalah anggota Pramuka yang terlatih baik, dididik baik, dipersiapkan baik, dengan demikian memiliki profesionalitas tinggi sebagai anggota Pramuka," tuturnya.Sebagai peserta, Kepala Negara juga mengimbau 192 anggota Pramuka dari 27 provinsi di Indonesia itu turut menyukseskan jambore dunia yang diikuti oleh 40 ribu Pramuka dari 160 negara anggota organisasi internasional kepanduan.Kontingen Indonesia dalam rangkaian jambore dunia itu akan menyelenggarakan "Indonesia Day" yang menampilkan kesenian dan budaya Indonesia.Menurut Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar, kesenian yang akan ditampilkan di antaranya angklung dari Jawa Barat, tari saman dari Aceh, Reyog dari Jawa Timur, serta batik dari Jawa Tengah.Presiden meminta para duta bangsa itu memperkenalkan Indonesia kepada dunia serta memperlihatkan budaya Indonesia melalui perilaku yang menghargai dan menghormati adat istiadat negara setempat."Dengan demikian anggota Pramuka seluruh dunia dan panitia akan mengatakan memang sungguh baik duta-duta Indonesia yang mengikuti jambore itu," ujarnya.Kepada kontingen Pramuka Indonesia, Kepala Negara juga mengimbau mereka untuk bergaul dengan para peserta dari negara lain guna menambah pergaulan, pengetahuan, serta jaringan kerja sama sebagai modal masa depan.

Jambore Pramuka Sedunia di Swedia Penting Bagi Pramuka Indonesia



Jakarta: Menpora Andi Mallarangeng hari Rabu (27/7) malam bertolak ke Swedia untuk mendampingi sekitar 200 anggota Pramuka yang mengikuti Jambore Pramuka Sedunia,di Bumi Perkemahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia  Menurut Menpora, jambore ini penting diikuti Pramuka Indonesia karena merupakan ajang pertemuan dengan Pramuka dari negara lain untuk saling  belajar dan berinteraksi. 
"Saya rasa meskipun pramuka-pramuka andalan kita tidak kalah dengan pramuka dari negara lain, tapi tetap saja banyak yang perlu dipelajari agar pramuka kita tidak kalah skill standar dunia," kata Menpora di ruang tunggu bandara Soekarno-Hatta, sesaat sebelum terbang.ke Swedia. Dengan mengikuti jambore dunia ini, maka Pramuka Indonesia sekaligus juga akan mengharumkan nama bangsa. Saya berharap kontingen Pramuka Indonesia mampu menunjukkan segala kemampuannya karena mereka adalah duta-duta bangsa," tambahnya.
Tanggal 30 Juli mendatang, di tengah-tengah berlangsungnya jambore yang diikuti sekitar 40 ribu pramuka dari 169 negara, akan digelar Indonensian Day, di mana kontingen Indonesia diberi kesempatan untuk menggelar kebudayaan Indonesia dan berbagai kemampuan  yang mereka miliki.
"Saya diminta bertindak sebagai tuan rumah dalam Indonesian Day tersebut, bekerjasama dengan Kwarnas Pramuka dan KBRI di Swedia. Karena itu kita akan mempersiapkan dan memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, sehingga bisa memberi kesan positif terhadap bangsa dan negara Indonesia dan Pramuka," kata Menpora. (nas)

Hadiri Jambore Pramuka Sedunia, Menpora Bertolak ke Swedia



Jakarta: Menpora Andi Mallarangeng hari Rabu (27/7) malam bertolak ke Swedia, untuk mendampingi hampir 200 anggota Gerakan Pramuka   yang mengikuti Jambore  Pramuka Sedunia ke  XXII,  di Bumi Perkemahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia. Kontingen Pramuka peserta jambore sudah bertolak terlebih dahulu ke Swedia, setelah hari Jumat (22/7) lalu diterima Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono di Istana Negara.

Menpora terbang ke Swedia dengan pesawat regular, didampingi Ibu Vitri Mallarangeng dan seorang ajudan. Selama di Swedia, Menpora akan menghadiri upacara pembukaan jambore yang diikuti 40  ribu anggota pandu atau Pramuka dari 169 negara.  Disamping menghadiri upacara pembukaan, Menpora juga akan bergabung dengan Pramuka di Bumi Perkemahan Rinkaby sebelum bertolak kembali ke tanah air tanggal 1 Agustus.Saat diterima Presiden,  191 anggota Pramuka yang terdiri  133 Pramuka Penggalang dan Penegak, 15 Pembina Pendamping, 34 international service team dan 9 Andalan Nasional memperoleh beberapa pesan antara lain agar Kontingen Pramuka Indonesia menjadi duta bangsa yang baik, yang mengibarkan Sang Merah Putih. “Tunjukkan bahwa kalian semua adalah anggota Pramuka, anggota Kepanduan yang terlatih baik, dididik dengan baik, dipersiapkan dengan baik dan memiliki profesional yang tinggi sebagai anggota Pramuka. Itu berarti menyukseskan semua kegiatan yang kalian ikuti. Kalau ada tampilan untuk memperkenalkan bangsa kita, lakukanlah dengan baik," pesan Presiden SBY.Selain itu Presiden berpesan agar kontingen Pramuka  memanfaatkan kesempatan ini mengenal dunia mereka. “Jangan kalian sia-siakan kesempatan itu untuk mengenal apa saja yang perlu diketauhi agar wawasan dan  info kalian semakin luas. Belajar, mengetahui, menimba pengalaman itu adalah prinsip-prinsip penting. Apa yang kalian ketahui, tulislah, catatlah dengan foto dengan tulisan, nanti akan bermanfaat," ujar Kepala Negara. (nas)

Pramuka Mengadakan Bakti Donor Darah


Pramuka Peduli "Bakti Donor Darah

Hari ini, Rabu 27 Juli 2011 Kwarnas bekerjasama dengan  PMI Prov. DKI Jakarta mengadakan bakti donor darah di ruang auditorium Kwarnas.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka peringatan hari pramuka ke-50 tahun 2011. Kegiatan ini merupakan  bentuk kepedulian Pramuka terhadap masyarakat yang membutuhkan darah. Donor darah diikuti oleh anggota pramuka, staf kwarnas, karyawan pertamina, TNI, Deprtemen Perhubungan, Departemen dalam Negeri.
Jika kita melakukan donor darah secara rutin  setiap 3 (tiga) bulan sekali, sangat memberikan manfaat, antara lain: jelas sangat menyehatkan, dapat mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh, mengurangi resiko penyakit jantung, menambah nafsu makan, menambah jiwa sosial, dan lain-lain. Uangkap “Petugas donor”.
Sumber: Humas-Kwarnas

Ratusan Band Hangatkan Perkemahan Pramuka


Ari Lasso-Shandy "Canester" saat tampil duet di Konser 1000 Bands United di Bumi Perkemahan Pramuka, Cibubur, Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com -- Ratusan grup band memeriahkan hari pertama hajatan konser musik 1000 Bands United yang dilangsungkan di Bumi Perkemahan Pramuka, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (17/12/2010).
Konser yang digelar dalam rangka penggalangan dana bagi korban bencana di Tanah Air ini, dilangsungkan sejak mulai pukul 11.00 siang dan berakhir pada pukul 23.00 malam.
Setelah sempat diguyur hujan pada sore hari tadi, ratusan pengunjung mulai tampak memadati lokasi panggung yang telah disediakan. Sayangnya, dari sepuluh panggung yang disiapkan di lahan seluas 32 hektar itu, hanya panggung utama saja yang dipadati penonton. Sementara panggung-panggung lainnya lenggang bahkan nyaris tanpa penonton.
Konser yang berlangsung 3 hari 3 malam itu, dibuka secara resmi oleh Jendral (purn) Agum Gumelar selaku senior advisor sekaligus Ketua Komite Pengarah Konser 1000 Bands United,  dengan ditandai pelepasan burung merpati ke udara bersama sejumlah pengisi acara seperti Slank, Ari Lasso, Vierra, Boomerang dan Gaisha.
Menjelang sore, konser di dua panggung utama terasa bergairah. Ratusan penonton justru tersedot di dua lokasi tersebut, mengingat jarak antara panggung utama 1 dan 2 sangatlah berdekatan. Apalagi grup band pengisi adalah band-band yang telah memiliki nama besar.
Sebut saja, Vierra, Ari Lasso, Blackout feat Roy, Boomerang, Geisha, Jambrud, Cokelat, Naif, d'Masiv, Kotak, The Changcuters hingga The Envy, grup band asal Kanada.
Ari Lasso, dalam penampilannya. selain membawakan sejumlah lagu hits-nya, juga menampilkan singleterbarunya, "Satu Cinta", yang diambil dari album terbarunya yang akan dirilis Januari 2010 mendatang. Saat menyanyikan lagu tersebut, Ari memperkenalkan rekan duetnya yang baru yakni Shandy "Canester".  
Menurut Harry "Koko" Santoso, promotor Deteksi Production, pada konser akbar ini didukung dengan  1 juta watt sound system. "Ini konser ambisius untuk kemanusian. Semua hasil penjualan tiket akan disumbangkan untuk korban bencana di Mentawai, Wasior dan Yogyakarta," katanya.
Konser 1000 Bands United akan berlangsung hingga Minggu (19/12/2010) mendatang, dengan menghadirkan ratusan band lainnya.

Pramuka yang Tak Lagi Seksi


JAKARTA, KOMPAS.com--Dewi (8), seorang murid sekolah dasar negeri kelas tiga di kawasan Jalan Menoreh Raya, Semarang Barat, menggunakan pakaian seragam Pramuka saat sekolah setiap Sabtu.
Tapi ketika ditanya apakah itu Pramuka, dia hanya menggeleng-gelengkan kepala pertanda tidak tahu apa artinya.
Ketika ditanya lagi apakah dirinya mengikuti kegiatan pelatihan Pramuka di sekolahnya, dia juga menggelengkan kepala pertanda dirinya tidak pernah ikut kegiatan Pramuka.
Dia hanya mengetahui bahwa setiap Sabtu saat dirinya sekolah, dia harus menggunakan baju dan rok Pramuka, lengkap dengan dasi Merah Putih serta berbagai atribut yang melekat di lengan dan dadanya.
Ketidaktahuan anak sekolah dasar mengenai makna Pramuka boleh jadi juga dialami oleh ratusan, ribuan bahkan jutaan anak-anak sekolah di berbagai daerah di Indonesia.
Ya, sekarang ini Pramuka tidak lagi "seksi", tidak lagi diminati oleh anak-anak sekolah dasar, sekolah menengah dan apalagi para remaja, di tengah maraknya berbagai kegiatan dan aktivitas yang jauh lebih menarik dibanding kepanduan itu.
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mengakui bahwa Pramuka memang sudah tidak "seksi" dan menarik lagi bagi kalangan anak-anak sekolah dasar dan menengah serta remaja.
"Pramuka memang tidak" seseksi" dengan kegiatan lain seperti gang motor, sehingga banyak saat ini anak-anak tidak tahu apa itu Pramuka," kata Andi.
Bahkan Andi mengatakan Pramuka dianggap oleh anak-anak dan remaja sebagai kegiatan yang "kuno "dan ini dampaknya tidak ada lagi anak sekolahan yang berminat mengikuti ekstrakulikuler atau pelajaran Pramuka di sekolah-sekolah.
Akibat tidak adanya  yang berminat mengikuti Pramuka, kata Andi, maka ribuan gugus depan Pramuka di sekolah-sekolah tutup atau tidak lagi menjalankan aktivitasnya.
"Kecenderungan mundurnya kegiatan Pramuka ini nampaknya terjadi setelah reformasi, para generasi muda seolah menganggap Pramuka itu kuno," katanya di sela sosialisasi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka di Semarang, Sabtu (26/3).
Gerakan Pramuka, kata Menpora, seiring reformasi menghadapi berbagai tantangan, seperti anggapan kuno, sebab sarana generasi muda dalam mengaktualisasi diri semakin beragam, baik secara positif maupun  negatif.
Andi mengatakan, target gerakan atau organisasi Pramuka memang kaum remaja sehingga gerakan pramuka harus dibuat lebih" seksi", direvitalisasi, termasuk dalam berbagai kegiatan dan penampilannya agar dilirik kaum muda.
Menurut dia, upaya revitalisasi Gerakan Pramuka akan diawali dengan pengaktifan kembali gugus depan Pramuka yang selama ini tidak berfungsi dengan baik dan seolah-olah hanya tinggal namanya.
"Dari sekitar 270.000 gugus depan yang ada di Indonesia, sebagian besar hanya tinggal namanya. Para siswa hanya menggunakan seragam pramuka di sekolah setiap Sabtu, namun hampir tidak ada aktivitas kepramukaan," katanya.
Mandeknya kegiatan Pramuka di sejumlah gugus depan sekolah itu salah satunya disebabkan tidak adanya guru pembimbing yang mau membina para siswa dalam melakukan aktivitas kepramukaan.
Karena itu, Menpora menekankan pentingnya revitalisasi Gerakan Pramuka, terutama di tingkat gudep sekolah dengan menghidupkan kembali aktivitas kepramukaan sebagai sarana aktualisasi diri para siswa.
Ketua Kwarnas Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar mengakui bahwa Pramuka saat ini sudah mulai banyak tak diminati oleh anak-anak sekolah dan remaja sehingga perlu dilakukan revitalisasi.
Menurut Azrul , banyak anak-anak sekolah yang tidak lagi berminat ikut aktif kegiatan Pramuka tapi hanya sekedar menggunakan pakaian Pramuka tanpa tahu apa maknanya.
"Pramuka harus direvitalisasi sehingga maju dan menjadikan lebih menarik bagi anak-anak sekolah," kata Azwar.
Wadah
Keprihatinan terhadap keberlangsungan Pramuka, juga disampaikan oleh Wakil Presiden Boediono yang secara khusus menyempatkan diri datang dalam acara sosialisasi tersebut.
Menurut Wapres , Pramuka sesungguhnya mampu menjadi salah satu wadah untuk membentuk karakter bangsa, sehingga kemajuan gerakan itu merupakan tanggungjawab semua elemen bangsa.
"Wadah Pramuka adalah untuk membentuk karakter bangsa. Saya bisa merasakan petapa pentingnya Parmuka untuk memberikan kontribusi pembentukan karakter generasi muda," kata Wapres Boediono.
Boediono mengemukakan tujuan utama Gerakan Pramuka adalah membina dan membentuk karakter terutama generasi muda.
Oleh sebab itu, lanjut Waptres, apa yang dilakukan ini harus merupakan tugas semua elemen bangsa.
Wapres menilai generasi muda adalah penerima estafet kehidupan bangsa masa depan dan kalau mutu dan kualitas bangsa mau lebih baik maka generasi muda juga harus lebih baik.
"Ini adalah tugas kita semua dan kompoenan bangsa harus menyiapkan bangsa agar lebih baik lagi. Tidak ada yang lebih tanggung jawab kalau bukan generasi tua," tegas Boediono.
Boediono menggarisbawahi untuk memajukan Gerakan Pramuka semua pihak harus ikut dan berkontribusi.
"Saya senang dan semangat ini sudah mulai tumbuh dan mantap apalagi dengan adanya UU yang baru ini," kata Wapres.
Boediono mengingatkan karakter bangsa hanya bisa dibentuk dengan kegiatan menyentuh karakter sehingga tidak bisa dengan hafalan saja.
Karakter bangsa, katanya menambahkan, bisa dibentuk kalau melaksanakan kegiatan yang terkait dengan pembentukan karakter, dengan cara "learning by doing".
Kurikulum baku
Wakil Presiden Boediono pun terpaksa mengeluarkan jurus jitu untuk kembali menggairahkan Pramuka dikalangan anak-anak sekolah dan pemuda.
Jurus jitu itu adalah menginstruksikan kepada pihak terkait agar kurikulum atau bahan pendidikan Pramuka yang baku segera dibentuk atau diperbaharui dengan cara menarik agar bisa menjadi pegangan bagi kemajuan Pramuka.
"Kurikulum harus segera dibentuk dengan cara menarik pokok substansinya dan segera saja dibagikan kepada semua pembimbing dan gugus depan. Kalau bisa tahun ini juga bisa dibagikan kepada instruktur atau pembina Pramuka," kata Wapres.
Wapres mengatakan, kantor Wapres akan mendukung pembentukan kurikulum Pramuka dan akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pendidikan Nasional, serta Kementerian Agama.
"Saya akan dukung sepenuhnya untuk memajukan Pramuka bersama kementerian yang ada saat ini. Tadi saya juga mendapat khabar kalau TNI dan Polri juga siap memajukan Pramuka," kata Boediono.
Boediono mengajak adanya undang-undang ini agar bisa memberikan semangat bagi emua pihak untuk merevitalisasi Pramuka.
Dalam sambutannya Wapres juga menjanjikan bahwa pihaknya akan memberi dukungan bagi Gerakan Pramuka.
"Saya ingin  janjikan bahwa kantor Wapres akan memberi dukungan penuh bagi gerakan Pramuka. Apa pun yang bisa dilakukan ditingkat pemerintahan pusat, saya siap lakukan koordinasi," kata Wapres Boediono yang disambut tepuk tangan.
Menteri Andi Mallarangeng mengatakan, perkembangan Pramuka di Indonesia sesungguhnya cukup panjang, pada masa pemerintah Hinda Belanda tahun 1912 yang ada saat itu dikenal dengan nama Kepanduan, hingga akhirnya RUU Gerakan Pramuka selesai dibahas dan disahkan menjadi UU oleh DPR dan ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Dengan disahkan UU Gerakan Pramuka, maka Pramuka di Indonesia telah memiliki payung hukum dan lebih bergairah dalam melakukan berbagai kegiatan," katanya.
Pramuka selama ini telah memberikan kontribusi yang cukup penting dalam perjuangan negeri ini.
Dengan disahkan UU Gerakan Pramuka, maka akan menjadi pijakan penting untuk melakukan Revitalisasi Gerakan Pramuka sesuai yang diinginkan pemerintah.
Lahirnya UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Gerakan Pramuka, sangat penting artinya bagi perkembangan Kepramukaan di Indonesia, mengingat sebelumnya gerakan Pramuka hanya berpedoman pada Keputusan Presiden (Keppres).
UU Gerakan Pramuka mengatur berbagai hal, mulai asas, fungsi dan tujuan, pendidikan Kepramukaan, hak dan kewajiban.
Tujuan UU diharapkan bisa tercapai yaitu membentuk Pramuka memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin dan menunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Andi mengharapkan dengan dikeluarkannya undang-undang itu maka kegiatan Pramuka bisa hidup lagi dan banyak anak-anak sekolah dan remaja bisa mengikuti sehingga terbentuk karakter bangsa yang baik dan handal.
Sumber :
ANT


Penghuni LP Jadi Anggota Pramuka


TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 31 orang penghuni Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya dilantik menjadi anggota putra gugus depan Pramuka 02127 dan gugus depan 02128 untuk putri. Tujuannya agar keterampilan dan wawasan kebangsaan penghuni LP semakin terasah.   
"Usia peserta antara 15-20 tahun. Ini usia seseorang sedang produktif, dan memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut. Kami juga para penghuni LP juga memiliki potensi itu," kata Pembina Gugus Depan Pramuka 02127 dan 02128 Tasikmalaya, Tri Saptono Sambudji di Tasikmalaya, Selasa (19/7).
Tri yang juga menjabat sebagai kepala LP Kelas II B Tasikmalaya, mengatakan, kegiatan di LP itu adalah yang keempat dilakukan di LP di Jabar. Sebelumnya, kegiatan pramuka dalam LP juga telah dilakukan juga di LP Sukamiskin Bandung, LP Bogor, dan LP Cianjur. Kegiatan yang dilakukan antara lain pelatihan wawasan kebanggasaan, beragam kegiatan pramuka, hingga pelatihan kemandirian usaha.  
"Kwartir Cabang Pramuka Kota Tasikmalaya sudah bersedia memberikan pendampingan di dalam LP Kelas II B Tasikmalaya terkait keberlangsungan kegiatan pramuka," kata Tri Saptono.
Hr (20), narapidana kasus asusila yang dihukum 3 tahun 6 bulan, menyatakan tertarik dengan kegiatan pramuka, karena diajarkan banyak hal baru yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya. Salah satunya adalah kegiatan tali temali yang membuatnya tidak lekas jenuh saat berada di dalam penjara.
Ia berharap akan mendapat lebih banyak lagi manfaat dari kegiatan pramuka di LP.
Ketua Kwartir Cabang Pramuka Kota Tasikmalaya, Endang Suherman, menambahkan, niat penghuni LP Kelas II B Tasikmalaya untuk ikut serta dalam kegiatan pramuka harus diacungi jempol. Tembok dan teralis penjara tidak menghalangi niat mereka mengikuti kegiatan pramuka.  
"Peran serta pengelola LP juga harus mendapatkan perhatian positif, karena memberikan dukungan bagi penghuni penjara untuk mengembangkan kemampuan diri. Kami selalu siap membantu," kata Endang.

Penghuni LP Jadi Anggota Pramuka


TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 31 orang penghuni Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya dilantik menjadi anggota putra gugus depan Pramuka 02127 dan gugus depan 02128 untuk putri. Tujuannya agar keterampilan dan wawasan kebangsaan penghuni LP semakin terasah.   
"Usia peserta antara 15-20 tahun. Ini usia seseorang sedang produktif, dan memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut. Kami juga para penghuni LP juga memiliki potensi itu," kata Pembina Gugus Depan Pramuka 02127 dan 02128 Tasikmalaya, Tri Saptono Sambudji di Tasikmalaya, Selasa (19/7).
Tri yang juga menjabat sebagai kepala LP Kelas II B Tasikmalaya, mengatakan, kegiatan di LP itu adalah yang keempat dilakukan di LP di Jabar. Sebelumnya, kegiatan pramuka dalam LP juga telah dilakukan juga di LP Sukamiskin Bandung, LP Bogor, dan LP Cianjur. Kegiatan yang dilakukan antara lain pelatihan wawasan kebanggasaan, beragam kegiatan pramuka, hingga pelatihan kemandirian usaha.  
"Kwartir Cabang Pramuka Kota Tasikmalaya sudah bersedia memberikan pendampingan di dalam LP Kelas II B Tasikmalaya terkait keberlangsungan kegiatan pramuka," kata Tri Saptono.
Hr (20), narapidana kasus asusila yang dihukum 3 tahun 6 bulan, menyatakan tertarik dengan kegiatan pramuka, karena diajarkan banyak hal baru yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya. Salah satunya adalah kegiatan tali temali yang membuatnya tidak lekas jenuh saat berada di dalam penjara.
Ia berharap akan mendapat lebih banyak lagi manfaat dari kegiatan pramuka di LP.
Ketua Kwartir Cabang Pramuka Kota Tasikmalaya, Endang Suherman, menambahkan, niat penghuni LP Kelas II B Tasikmalaya untuk ikut serta dalam kegiatan pramuka harus diacungi jempol. Tembok dan teralis penjara tidak menghalangi niat mereka mengikuti kegiatan pramuka.  
"Peran serta pengelola LP juga harus mendapatkan perhatian positif, karena memberikan dukungan bagi penghuni penjara untuk mengembangkan kemampuan diri. Kami selalu siap membantu," kata Endang.

Presiden Lepas Kontingen Pramuka ke Jambore Dunia


Presiden SBY didampingi Ibu Negara dan Menpora Andi Mallarangeng hari Jumat (22/7) sore di halaman tengah Istana Negara 
melepas Kontingen Gerakan Pramuka yang akan mengikuti Jambore Pramuka se-Dunia di Swedia. (foto: abror/presidensby.info)


Jakarta: Di halaman tengah Istana Negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Menpora  Andi Mallarangeng hari Jumat (22/7) sore  melepas Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia yang akan mengikuti Jambore Pramuka se-Dunia XXII,  di Bumi Perkemahan Rinkaby, Kristianstad Swedia dari 27 Juli s/d 7 Agustus.
Di awal sambutannya, Presiden mengabulkan harapan kontingen Indonesia yang meminta Menpora Andi Mallarangeng bergabung dan menyukseskan Kontingen Pramuka Indonesia mengikuti jambore. Presiden juga menyatakan akan membantu dan mendukung kelancaran tugas Kontingen Indonesia di Swedia nanti. 
Kepada kontingen, ada tiga hal yang diharap Presiden. "Pertama, saya harap  agar Kontingen Pramuka Indonesia menjadi duta bangsa yang baik, yang mengibarkan Sang Merah Putih. Tunjukkan bahwa kalian semua adalah anggota Pramuka, anggota Kepanduan yang terlatih baik, dididik dengan baik, dipersiapkan dengan baik dan memiliki profesional yang tinggi sebagai anggota Pramuka. Itu berarti menyukseskan semua kegiatan yang kalian ikuti. Kalau ada tampilan untuk memperkenalkan bangsa kita, lakukanlah dengan baik," tambahnya. 
Tidak lupa mereka diminta mematuhi adat istiadat di sana agar bangsa dan duta lain memandang baik kepada duta Indonesia. 
"Kedua, manfaatkan kesempatan ini mengenal dunia mereka. Jangan kalian sia-siakan kesempatan itu untuk mengenal apa saja yang perlu diketauhi agar wawasan dan  info kalian semakin luas. Belajar, mengetahui, menimba pengalaman itu adalah prinsip-prinsip penting. Apa yang kalian ketahui, tulislah, catatlah dengan foto dengan tulisan, nanti akan bermanfaat," ujar Kepala Negara. 
"Dan ketiga, kalian harus  menjalin persahabatan dengan bangsa lain. Dengan begitu, nanti akan menjadi modal menyelesaikan masalah-masalah besar dunia. Tiga hal itulah menjadi alasan kita mengirimkan kontingen ini," kata Presiden seraya menambahkan agar seluruh peserta menjaga diri, menjaga kewaspadaan, sehat dan siaga. 
Sebelumnya Ketua Kwartir Nasional Azrul Azwar melaporkan, Kontingen Pramuka. Terdiri dari 191 orang, yaitu 133 Pramuka Penggalang dan Penegak, 15 Pembina Pendamping, 34 international service team dan 9 Andalan Nasional yang akan menjadi contingent management team. Seluruh peserta berasal dari 27 provinsi Indonesia. Keberangkatan mereka mengikuti Jambore Pramuka se-Dunia ke-22 ini sebagian dibiayai Kemenpora, sebagian dari Pemda dan sebagian dari swadana dan mandiri serta sebagian didanai dan biayai oleh Organisasi Gerakan Pramuka Internasional. Mereka akan bergabung dengan 40 ribu peserta dari 169 negara. 
"Selama kegiatan Jambore Dunia di Swedia peserta Kontingen Gerakan Pramuka akan membawakan misi budaya, antara lain berupa peragaan seni tradisional membatik yang didukung Kemenbudpar, peragaan musik angklung dari Jawa Barat serta peragaan tari Saman dari Aceh," kata Azrul Azwar. 
Hadir sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, antara lain  Menteri Pendidikan M Nuh, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Wakil Duta Besar Swedia untuk Indonesia. Dari Kemenpora nampak Staf Khusus Menpora Bidang Pengembangan Kemitraan Faisal Abdullah dan Staf Ahli Bidang Pramuka Amran Razak. (rma)

Pramuka Indonesia ke Jambore Dunia


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka melepas 191 anggota kontingen Pramuka Indonesia menuju Jambore Pramuka Sedunia Ke-22 di Kristianstad, Swedia.
Hadir dalam acara melepas kontingen Gerakan Pramuka Indonesia ke Jambore Pramuka Sedunia tersebut antara lain Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Malarangeng, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, Menteri Agama Surya Dharma Ali, dan Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring.
Kontingen Pramuka Indonesia yang akan mengikuti Jambore Dunia bersama sekitar 40.000 peserta lainnya dari 160 negara pada 27 Juli - 7 Agustus tersebut dilepas Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta, Jumat (22/7/2011) sore.
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar melaporkan kontingen Pramuka Indonesia sebanyak 133 orang di antaranya merupakan pelajar yang menjadi anggota pramuka penggalang dan penegak. Sebelum bertolak ke Swedia, mereka mendapatkan pemantapan selama dua hari di Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur.
Keberangkatan anggota Kontingen Pramuka Indonesia itu selain didukung pemerintah pusat dan daerah, juga secara mandiri.
Presiden SBY mengatakan kontingen pramuka yang berangkat ke Jambore Pramuka Sedunia merupakan duta-duta bangsa.
"Keikutsertaan Indonesia dalam kegiatan Jambore Pramuka Sedunia sebagai kesempatan baik untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia," kata Presiden SB Yudhoyono.
Pada kesempatan itu, Presiden SB Yudhoyono berjanji untuk memberikan bantuan guna mendukung kelancaran Kontingen Pramuka Indonesia.


Presiden Lepas Kontingen Pramuka untuk Jambore Swedia "Kenalilah Dunia Sekitar Kalian"


Presiden SBY dan Ibu Ani beramah tamah dengan kontingen Pramuka Indonesia untuk Jambore Internasional, di halaman Istana, Jakarta, Jumat (22/7) sore. (foto: abror/presidensby.info)

Jakarta: Kenalilah dunia sekitar dan jalin persahabatan dengan gerakan kepanduan dari negara lain. Itu akan berguna bagi kalian dan gerakan Pramuka kita sendiri. Pesan ini disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada 190 Pramuka, di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/7) sore. Ke-190 Pramuka ini akan mewakili Indonesia mengikuti Jambore XXII Pramuka se-Dunia di Bumi Perkemahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia, pada 27 Juli - 7 Agustus mendatang.

Presiden SBY meminta wakil pramuka Indonesia ini untuk menjadi duta bangsa yang baik. "Tunjukkan bahwa kalian semua adalah anggota Pramuka yang terlatih baik, dididik dengan baik, dipersiapkan dengan baik, dengan demikian memiliki profesionalitas yang tinggi, " Presiden berpesan.

Selain itu, Presiden juga berpesan agar mereka mengenali dunia sekitar, menjalin persahabatan dengan rekannya sesama anggota kepanduan dari negara lain. "Jangan sia-siakan kesempatan itu untuk mengenal mereka semua, untuk mengenal apa saja yang perlu diketahui agar wawasan kalian, cakrawala pengetahuan kalian, informasi kalian bertambah luas," ujar Presiden.

Memperluas jaringan kerja sama dan kemitraan ini akan menjadi modal yang sangat berharga gerakan Pramuka Indonesia dan bangsa.

Sementara itu, sebelumnya Ketua Kwartir Nasional Pramuka Azrul Azwar melaporkan, di Swedia nanti kontingen Indonesia ini akan mengikuti seluruh kegiatan jambore. Termasuk menampilkan kesenian Indonesia, musik angklung dari Jawa Barat, Tari Saman dari Aceh, Tari Reog dari Jawa Timur, dan seni batik dari Jawa tengah. “Tujuannya adalah untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada 40 ribu peserta dari 160 negara anggota kepanduan," uAzrul Anwar menjelaskan.

Kontingen Indonesia juga akan menggelar Indonesia Day, pada 30 Juli, untuk lebih memperkenalkan organisasi pramuka Indonesia kepada dunia.

Acara pelepasan ini diakhiri dengan ramah tamah Presiden dan Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono dengan seluruh anggota kontingen. Turut hadir dalam acara ini Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menpora Andi Alifian Mallarangeng, Mendiknas M Nuh, dan Menkominfo Tifatul Sembiring. (arc)

Irit demi Sekolah Anak


Yang sekolah saja belum tentu kerja, "gimana" kalau enggak sekolah? Makanya saya enggak mau anak saya sama kayak ibunya yang enggak tahu baca.

JAKARTA, KOMPAS.com — Melihat anak-anaknya mendapatkan pendidikan layak dan meraih gelar di jenjang pendidikan tinggi pasti menjadi impian setiap orangtua. Namun, tantangan semakin berat kala biaya hidup semakin tinggi, ditambah biaya pendidikan yang juga kian membubung. Hal itulah yang dirasakan Nuratikah, seorang ibu tiga anak yang sehari-hari mendapatkan penghasilan dari membuka toko kecil-kecilan di kawasan Jakarta Selatan.

"Yah saya sangat ingin agar anak saya juga bisa sekolah, sama seperti teman-temannya," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (26/7/2011).
Perempuan berusia 41 tahun ini berharap kelak anaknya yang baru saja menamatkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan Bina Insan Mandiri, Jakarta, bisa melanjutkan pendidikan ke universitas. Akan tetapi, diakuinya, persoalan biaya menjadi kendala untuk mengantarkan anaknya yang bercita-cita menjadi perawat mewujudkan impiannya.
Ia mengatakan, biaya pendidikan yang sangat tinggi juga membuatnya pusing untuk membiayai pendidikan dua anaknya yang bersekolah di tingkat SMP dan SD. Dengan pendapatan Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000 per bulan, ia akhirnya memilih untuk irit demi mencukupi biaya pendidikan anaknya yang mencapai Rp 800.000 per bulan.
"Dicukup-cukupin, buat sekolah anak," ujarnya.
Hal serupa dialami Sumina (54). Ia mengaku biaya pendidikan saat ini sangat mahal, tetapi ia juga berharap anaknya bisa menyecap pendidikan tinggi.
"Yang sekolah saja belum tentu kerja, gimana kalau enggak sekolah? Makanya saya enggak mau anak saya sama kayak ibunya yang enggak tahu baca," kata Suminah.

"Mayat" Berteriak dari Kamar Jenazah


JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Seorang pria Afrika Selatan berusia 50 tahun yang dikira sudah meninggal dan ditempatkan di kamar mayat tiba-tiba bangun pada Minggu (25/7/2011) lalu. Ia berteriak-teriak agar dikeluarkan dari ruang jenazah yang sangat dingin. Teriakan "mayat" itu menakuti dua penjaga yang mengira ia hantu, lapor media setempat sebagai diktuip Telegraph, Senin.
"Keluarganya mengira dia telah meninggal," kata juru bicara kesehatan Sizwe Kupelo kepada kantor beritaSapa. "Keluarga itu mengontak kantor pemakaman swasta yang lalu membawa apa yang mereka pikir mayat ke kamar mayat. Namun, pria itu bangun di kamar mayat pada Minggu pukul 17.00 dan berteriak. Ia meminta untuk dikeluarkan dari tempat yang dingin tersebut."
Dua penjaga yang sedang bertugas bukannya menolong. Mereka justru lari tunggang-langgang dari bangunan yang terletak di kota kecil Libode di Eastern Cape. Mereka mengira, yang berteriak itu hantu.
Setelah meminta bantuan dan kembali ke kamar mayat, mereka menemukan orang itu hidup. Sebuah ambulans kemudian dikirim untuk menjemput pria yang telah "terpapar suhu dingin yang ekstrem selama hampir 24 jam" kata Kupelo.
Dia mengatakan, masyarakat tidak boleh berasumsi bahwa orang sakit telah meninggal, lalu mengontak kamar mayat. "Dokter, pekerja darurat, dan polisi adalah orang-orang yang berhak untuk memeriksa pasien dan menentukan apakah mereka sudah meninggal atau belum," kata Kupelo.

SBY Lepas Kontingen ke Jambore Pramuka Sedunia


Presiden SBY Memberikan Ucapan Selamat Kepada Peserta yang akan Mengikuti Jambore Dunia 2011

Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kontingen Indonesia ke Jambore Pramuka Sedunia Ke-22 di Swedia menjadi duta bangsa yang baik. “Kibarkan bendera merah putih dengan cara mengikuti semua kegiatan dan tampil dengan baik,” kata Presiden ketika melepas kontingen di halaman Istana Negara, Jumat 22 Juli 2011.
Pada perkemahan akbar tingkat internasional empat tahun sekali ini, Indonesia mengirim 191 pramuka penggalang dan penegak. Mereka akan berbaur dengan 40.000 pramuka dari 160 negara mengikuti aneka kegiatan mulai 27 Juli sampai 7 Agustus di Kristianstad, Swedia.
Kepada pramuka berusia 14-18 tahun tersebut, Presiden berpesan untuk mencatat, menulis atau memotret semua pengalaman di Swedia. Jangan sia-siakan, kata Presiden, cari sahabat dari berbagai negara. “Kenalilah dunia kalian.”
 Pesan terakhir Presiden adalah ajakan untuk menjalin kemitraan dan kolaborisasi internasional. Hal ini penting, kata Presiden, karena tantangan ke depan makin berat. Mulai dari keamanan, krisis pangan, perubahan iklim dan lainnya.
Pada acara pelepasan tersebut, hadir sejumlah menteri. Antara lain Menteri Politik dan Keamanan Joko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Malarangeng, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, Menteri Agama Surya Dharma Ali, dan Menteri Komunikasi dan informasi Tifatul sembiring.
“Adik-adik akan mengenalkan budaya dari berbagai daerah,” kata Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar dalam laporannya. Mulai dari teknik membuat batik, bermain angklung, pakaian adat dan berbagai tarian. Pada Upacara Penutupan Jambore Pramuka Sedunia Ke-21 di Inggris tahun 2007, panitian meminta kontingen Indonnesia memainkan angklung.
Menurut Azrul, Kementrian Pemuda dan Olah Raga membiayai 2 peserta dari setiap kwartir daerah pramuka. Sementara biaya peserta lainnya secara patungan antara dana pemerintah daerah, kwartir, gugus depan dan orang tua.
Sebelum bertolak ke Swedia, kontingen Indonesia mendapatkan pemantapan selama dua hari di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pramuka, di Cibubur, Jakarta Timur. Mereka akan mendapat informasi tentang kegiatan dalam Jambore Dunia Ke-22 yang bertema Simply Scouting.
Ada empat makna tema jambore bagi peserta. Pertama, pengalaman apa saja yang bisa diperoleh dari jambore? Kedua, bagaimana saya memperoleh pramuka sedunia? Ketiga, bagaimana kita dapat memahami perkembangan global? Keempat, bagaimana agar ini semua terwujud.
“Saya ingin mendengar kabar keberhasilan kontingen Indonesia menjalankan misi negara,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, menutup sambutannya. (UNTUNG WIDYANTO)
Sumber: www.tempointeraktif.com

Penanaman 2000 Pohon Dalam Rangka Hari Pramuka ke 50 Tahun 2011


Dalam rangka melaksanakan Hari Pramuka ke 50 Tahun 2011, Kwartir nasional mengadakan berbagai kegiatan. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain Penanaman 2000 Pohon di daerah Sentul tgl. 23 Juli 2011 yang dipimpin oleh Marsekal Muda TNI Eris Erryanto, MA selaku Andalan Nasional Bidang Abdimas dan Siaga Bencana.

JOTA-JOTI 2011 Contest winner reveal


After several days of suspense we finally have the results of the JOTA JOTI
logo competition in which almost 120 scouts from all over the world
partipated. The theme for this year's event is "Peace, Environment and
Natural Disasters" and the proposed designs reflected this theme.
The jury was composed of two world JOTA coordinators, two world JOTI
coordinators, the Director of Marketing and External Relations, Graphic
Designer and Webmaster of the World Scout Bureau. Each juror had 10
points to distribute to one or more participants based on the following criteria:
composition, creativity, technique, visual appeal and overall impression. The
jury deliberated and awarded the following points:
16 Points to Felipe Trejo Malpica from Octavio group in Jalisco / Mexico who won the contest.

JOTA-JOTI Contest No 2



JOTA-JOTI Contest No 3



Kak Kwarnas lantik Pengurus Antar Waktu Dewan Kerja Nasional Masa Bakti 2008-2013


Kak Azrul memberikan penyematan tanda pelatikan kepada Pengurus Antar waktu DKN 2008-2011

Kak Kwarnas melatik dan mengukuhkan pengurus antar waktu Dewan Kerja Nasional masa bakti 2008-2011 di gedung Kwarnas lantai 1, pada hari kamis, 21 Juli 2011 pukul 15.00 WIB. Dalam acara tersebut hadir Andalan Nasional dan Staf Kwarnas.
Kak Kwarnas menyampaikan bahwa atas nama Kwarnas Gerakan Pramuka saya ucapkan terima kasih kepada pengurus Dewan Kerja Nasional (DKN) periode yang lalu yang telah melaksanakan kegiatannya dengan baik sekali. Selanjutnya atasnama kwarnas saya menyampaikan selamat kepada adik-adik yang baru saja dilantik untuk melaksanakan tugas Dewan Kerja dengan sebaik-baik.
Seperti tadi diumumkan, Dewan Kerja ini khusus dibentuk untuk mencoba menginisiasi kegiatan kepramukaan kelompok penggalang dan pandega. Saya pikir pembentukan Dewan Kerja dikaitkan dengan tugas pokok tadi itu sangat relevan sekali, Kenapa? Pada saat ini banyak kemudahan-kemudahan dan termasuk kelompok penggalang dan pandega sangat kurang dan tidak banyak yang masuk dalam Gerakan Pramuka.
Kita memang konsentrasi pada siaga dan penggalang, dibutuhkan suatu pendekatan-pendekatan khusus sehingga temen-temen yang banyak saudara itu dapat ikutserta dalam kegiatan pramuka atau paling tidak mereka menghayati dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip kepramukaan dan untuk melaksanakan ini memang tidak mudah.
Saya mencoba memenuhi udangan dari recana-recana dari Universitas, memang disana banyak adik-adik penegak dan pandega. Saya pikir pembina recana seharusnya mendapat prioritas adik-adik sekalian, terlalu banyak yang kita kerjakan. Jadi perlu adik-adik pikirkan kira-kira program-program apa sehingga kegiatan recana itu bisa dilaksanakan sebaik-baiknya akan berdampak positif karena recana yang ada tidak berjalan optimal, tidak jelas, banyak hal kedudukannya, hubungannya dengan universitas, kegiatan dengan masyarakat luas khan ini harus dibahas dan dibicarakan tentu keputusan terakhir pembahasan itu akan diambil oleh kwarnas. sehingga hubungan antar Civitas akedimika dapat berjalan. Dan apa yang perlu kita lakukan agar komunikasi antar recana itu bisa terlaksana dengan baik. Apa yang perlu kita lakukan sehingga program-program di recana bisa dimonitor. Saya berharap kalau dapat DKN memberikan perhatian terhadap pembina recana. Karena ada potensi besar kalau kita tidak menggarap pemuda penegak dan pandega maka kita akan kehilangan banyak karena itu saya hasil kemarin dari yogyakarta saya mengharapkan mereka itu bisa mengkoordinir sendiri malah kalau bisa ada forum komunikasi dan itu mestinya akan ada hubungan erat dengan DKN. Bagaimana hubungan recana-recana daerah dengan Dewan Kerja daerah perlu mendapatkan perhatian saudara. Karena saat ini sudah mengerucut, misalnya di Universitas IAIN sudah punya hubungan, misalnya mereka sudah mengadakan perkemahan sendiri. Kita harus coba menggalinya. Saya minta ini dapat dipikirkan bagi adik-adik DKN sehingga kita dapat memiliki organisasi yang utuh mempersatukan dan kegiatan kepramukaan makin berkembang di universitas. Ini pertama yang saya harapkan.
Kedua, adik-adik sekalian diharapkan bisa turut membina baik tingkat siaga dan penggalang. Konsepnya apa yang perlu dilakukan. Sehingga dengan demikian keberadaan adik-adik terutama adalah golongan penegak dan pandega termasuk dewasa muda. Kalau DKN dapat merumuskan program-program kita tahu banyak sekali anak-anak kita sudah masuk kelompok penegak dan pandega kita bisa manfaatkan kejelasan peranan mereka. Menurut saya bukan kesalahan meraka tidak tahu apa-apa, tapi akibat tidak jelas peranan mereka. Kalau bisa menggali setiap peranan seorang pandega itu dalam kehidupan kemasyarakatan, dalam kehidupan kepramukaan, dan kehidupan bernegara dan sebagainya. Kita bisa melihat Gerakan Pramuka makin lama makin berkembang. Jadi ini perlu sekali adik pikirkan.
Ketiga, saya ingin adik-adik tidak hanya jadi tokoh Gerakan Pramuka aja, saya ingin adik-adik menjadi tokoh nasional, sekarang pamongnya sudah ada. Silahkan mengunakan kesempatan tersebut sebagai tokoh nasional. Padahal tokoh nasional yang ada dimasyrakat berangkat dari latar belakang organisasi kurang jelas jauh dari organiasi kita yang lebih teratur, yang punya program dan tujuan jelas kenapa kita kalah. Mungkin dulu tidak pernah terpikirkan mengorbitkan saudara menjadi tokoh nasional. Saya minta ini menjadi program kita, tidak hanya saudara ditingkat pusat tapi juga temen-temen saudara diberbagai daerah benar-benar menjadi tokoh daerah di bidang kepemudaan.
Sumber: Humas-Kwarnas Gerakan Pramuka